Suara.com - Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengunggah berbagai julukan presiden Indonesia melalui akun sosial media resminya pada Minggu (17/4/2022).
Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini menegaskan, tidak ada momentum khusus yang dilakukan pemerintah dalam pemberian julukan tersebut.
"Tidak ada momentum khusus dalam publikasi julukan dari mantan-mantan presiden Indonesia," kata Faldo kepada wartawan, Senin (18/4/2022).
Faldo menjelaskan, julukan-julukan Presiden Indonesia yang dipublikasi oleh akun Kemensetneg tersebut merupakan reproduksi konten dari Balai Kirti di Museum Kepresidenan RI.
Baca Juga: 6 Julukan Presiden Indonesia, Mulai dari Soekarno hingga SBY!
Menurutnya, unggahan itu menjadi bentuk upaya pemerintah supaya semangat dari setiap presiden tetap bisa diingat oleh masyarakat. Tujuannya supaya masyarakat juga bisa menghargai atas capaian-capaian dari presiden-presiden Indonesia.
"Sehingga masyarakat semakin menghargai apa yang sudah kita capai sebagai bangsa. Selain itu, ini juga menjadi wahana untuk meningkatkan awareness dari Museum Kepresidenan sendiri."
Sebelumnya, Kemensetneg menyematkan julukan kepada seluruh mantan Presiden Indonesia yang pernah menjabat. Mulai dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apa saja julukan Presiden Indonesia?
Kemensetneg mengunggah berbagai julukan presiden Indonesia lewat akun media sosial Twitter dan Instagram resmi Setneg @KemensetnegRI pada Minggu (17/4/2022). Berikut ini adalah julukan mantan presiden RI mulai dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diunggah di akun Setneg tersebut:
1. Soekarno: Bapak Proklamasi
Presiden pertama RI mendapatkan julukan Bapak Proklamator karena memiliki kontribusi besar membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Proklamasi adalah momen paling penting bagi Indonesia ketika lahir sebagai negara yang berdaulat dan Soekarno adalah aktor utama dari momen tersebut. Bersama dengan Mohammad Hatta, Soekarno menandatangani naskah proklamasi atas nama Bangsa Indonesia.
2. Soeharto: Bapak Pembangunan
Soeharto mendapatkan julukan sebagai Bapak Pembangunan, di mana julukan ini diberikan tak lepas andil jenderal besar itu memprakarsai program pembangunan ekonomi (repelita) sebagai prioritas utama selama masa jabatannya.
Pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap dan terencana. Tidak cuma di perkotaan, pedesaan pun turut merasakan pembangunan yang dilakukan era kepemimpinan Presiden Soeharto. Julukan Bapak Pembangunan sudah lama disematkan pada presiden kedua ini sejak ia masih memimpin.
3. BJ Habibie: Bapak Teknologi
Julukan Presiden Indonesia ini disematkan kepada Presiden BJ Habibie lantaran kecerdasannya di bidang teknologi dan industri penerbangan. Bahkan, pesawat N250 Gatotkaca yang menjadi pesawat pertama buatan Indonesia adalah hasil gagasannya.
Sebagai seorang insinyur, Habibie mengawali kiprahnya di Jerman sebelum dipanggil pulang oleh pemerintah. Ia pernah menduduki jabatan Menteri Riset dan Teknologi sebelum akhirnya diangkat menjadi Wakil Presiden. Kemudian, mundurnya Soeharto membuat Habibie naik jabatan menjadi Presiden di akhir era orde baru.
4. Abdurrahman Wahid: Bapak Pluralisme
Pria yang kerap disapa Gus Dur ini mendapatkan julukan Bapak Pluralisme karena memberikan gagasan-gagasan universal. Gus Dur memang berkontribusi besar dalam penghormatan terhadap perbedaan sebagai bangsa yang beragam. Ia pun lantang dalam membela kaum minoritas.
5. Megawati: Ibu Penegak Konstitusi
Megawati adalah sosok perempuan pertama yang menjadi presiden RI. Setneg memberikan julukan kepada Megawati Ibu Penegak Konstitusi, di mana julukan itu diberikan karena Megawati dinilai berjasa dalam mencetuskan berdirinya KPK dan menyiapkan sistem pemilu secara langsung pertama kali.
6. SBY: Bapak Perdamaian
SBY mendapatkan julukan Bapak Perdamaian, di mana hal ini disebabkan selama menjabat, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Lantas, bagaimana dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi? Jokowi menjadi Presiden ketujuh Indonesia dan masih menjabat hingga 2024 nanti. Presiden Jokowi diketahui membangun banyak infrastruktur di wilayah-wilayah tertinggal yang tidak terjamah oleh pemerintahan sebelumnya.
Sedangkan di sisi lain, Presiden Jokowi juga telah memperbaharui sistem pemerintahan, ekonomi, politik, sosial dan lain sebagainya.
Namun sayangnya, presiden Jokowi masih harus bersabar untuk mendapatkan julukan Presiden Indonesia sendiri, hingga masa jabatannya berakhir pada tahun 2024 nanti.