Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan kegiatan halalbihalal diizinkan pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Namun, masyarakat diimbau untuk tidak makan dan minum.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto ini meminta masyarakat untuk menggelar halalbihalal dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, Airlangga juga memintapenyelenggara halalbihalal untuk tidak menyediakan makanan dan minuman. Artinya, masyarakat disarankan tidak makan ataupun minum.
Jika tetap ingin menyediakan makanan dan minuman, maka harus mematuhi ketentuan jarak dan pembatasan kapasitas acara.
Baca Juga: Menkes Imbau Masyarakat Tetap Pakai Masker Meski Situasi Pandemi Membaik Jelang Lebaran
"Bapak Presiden telah memberikan catatan terkait dengan kegiatan-kegiatan menjelang halalbihalal nanti," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, pada Senin (18/4/2022).
"Terutama untuk kegiatan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau tidak ada makan dan minum," lanjutnya.
Lebih lanjut, Airlangga juga membahas mengenai tempat hiburan atau keramaian. Ia mengimbau agar tempat-tempat itu selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Salah satunya dengan memperhatikan kapasitasnya, jangan sampai berdesakkan dan harus tetap jaga jarak. Selanjutnya, aturan mengenai Idul Fitri ini akan dikeluarkan melalui instruksi dalam negeri.
"Nah, untuk lebih jelasnya tentu kegiatan ini akan dituangkan dalam instruksi menteri dalam negeri," kata Menko Airlangga.
Baca Juga: Campak vs Covid-19, Mana yang Lebih Menular pada Anak-Anak?
Selanjutnya, Ailangga juga mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian ke luar negeri saat libur panjang. Pasalnya, situasi di negara lain juga tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, sehingga ada potensi penularan virus corona.
"Dengan demikian, ini tentu menjadi peringatan bagi kita semua bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Oleh karena itu, kita harus tetap waspada," pesan Airlangga.
"Dan kita lihat di beberapa negara termasuk di Shanghai-China itu terjadi kenaikan. Nah, tentu kita tidak ingin bahwa kenaikan tersebut membawa virus yang nanti dibawa masuk ke dalam negeri," sambungnya.
Selain itu, Airlangga juga melaporkan terkait eprkembangan capaian vaksin di luar Jawa-Bali. Sejauh ini, dosis pertama dengan masih di bawah 70 persen hanya dari Papua Barat dan Papua.
Sedangkan dosis kedua yang berada di bawah 70 persen ada di Kalimantan Barat, NTT, Gorontalo, seluruh Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.