Suara.com - Setelah pasukan Rusia ditarik, di pinggiran kota Kyiv ranjau dibersihkan dan mayat warga sipil digali dari kuburan massal untuk proses identifikasi. Reporter DW Alexander Savitsky melaporkan dari Hostomel dan Bucha.
Hostomel adalah salah satu dari sejumlah pinggiran kota yang menyenangkan di tepi barat laut Kyiv. Namun, sekarang setelah penarikan pasukan Rusia, jalanan terpantau kosong dipenuhi dengan tiang listrik yang ambruk dan pagar yang hancur.
Banyak bangunan yang merupakan blok apartemen lima lantai kini mayoritas tidak lagi memiliki atap. Selama sekelompok jurnalis berada di Hostomel, satu-satunya orang yang kami lihat adalah satu pria dan satu perempuan, setengah baya, yang menoleh ke arah bus pers dengan harapan di mata mereka.
Antonov Airlines, sebuah mimpi yang hancur Bandara Hostomel yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kyiv adalah pusat di mana Antonov Airlines berada.
Baca Juga: Mayat Bergelimpangan dan Kenangan yang akan Terus Membekas di Bucha
Dikenal dengan pesawat kargonya, yang termasuk pesawat terbesar di dunia: Antonov An-225 "Mriya" memiliki arti "Mimpi." Jalan menuju bandara telah rusak parah oleh serangan tembakan pasukan Rusia.
Terdapat banyak peralatan militer Rusia yang hangus berserakan di bandara. Yang tersisa dari satu-satunya An-225 "Mriya" adalah bagian hidung dan sayapnya, serta enam mesin.
Bagian dalam pesawat besar yang terbakar itu terlihat melalui lubang menganga di tengahnya. Para jurnalis diperbolehkan untuk mengambil foto pemandangan yang luar biasa ini, tetapi tidak boleh terlalu dekat dengan puing-puingnya, karena bandara masih dipenuhi dengan peluru senapan mesin berat dan persenjataan yang belum meledak.
"Para ahli hanya akan dapat memeriksa pesawat dan menentukan penyebab kebakaran setelah area tersebut dibersihkan," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrskiy, yang menemani kunjungan para jurnalis.
Hostomel: Dipertahankan, tetapi ditinggalkan Monastyrskiy mengatakan penjajah Rusia menduduki bandara pada hari pertama serangan di Kyiv, 24 Februari 2022.
Baca Juga: Perjuangan 2 Orang Saudara Selamatkan Orang Tuanya yang Terjebak di Bucha
Belasan helikopter tempur Rusia terbang sangat rendah di atas reservoir Kyiv, sehingga tidak terlihat oleh radar. Sebanyak 500 penerjun payung Rusia pertama kemudian mendarat di Hostomel.
"Pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh enam helikopter musuh dalam pertempuran yang sangat brutal," kata Monastyrskiy, seraya menambahkan bahwa ratusan pasukan terjun payung tewas.
Militer Ukraina menggunakan peluncur roket yang mampu memusnahkan salah satu unit elit pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dengan semua peralatannya. Monastyrskiy mengatakan Rusia kemudian mengirim bala bantuan besar-besaran sehingga mereka dapat merebut bandara dan kota.
Tujuannya, kata menteri, adalah agar Hostomel berfungsi sebagai tempat pendaratan pasukan Rusia yang akan menaklukkan dan menduduki Kyiv.
Namun, Ukraina telah meledakkan landasan pacu sehingga akhirnya dapat memaksa pasukan Rusia untuk mundur. "Namun, Kyiv tidak keluar dari bahaya," kata Monastyrskiy.
"Kami sedang mempersiapkan kemungkinan serangan baru." Korban tewas yang harus diidentifikasi Hostomel dan Bucha berbatasan langsung, hanya taman kota yang menandai batas administratif antara keduanya.
Namun, perbedaannya sekarang sangat mencengangkan. Hanya satu minggu setelah Bucha dibebaskan dari invasi Rusia, ada kehidupan di kota itu lagi. Namun, di sini juga, gedung-gedung rusak, supermarket hancur, dan penghalang jalan adalah pengingat akan pertempuran baru-baru ini.
Sementara itu, banyaknya mayat yang bergelimpangan di jalanan Bucha masih segar dalam ingatan, tidak hanya bagi penduduk kota, tetapi juga bagi orang-orang di seluruh dunia. Andriy Nebytov dari Kepolisian Nasional, wilayah Kyiv, mengatakan kepada wartawan bahwa sejauh ini 40 orang telah ditemukan di sebuah kuburan massal di samping gereja.
Seorang pegawai kotamadya mendapat izin dari pasukan Rusia untuk mengumpulkan mayat-mayat dari jalanan kota. "Kami sekarang menyerahkan mayat-mayat itu kepada ahli forensik," kata Nebytov.
"Banyak yang mengalami luka tembak di kepala atau di tubuh mereka. Kita dapat mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran dan ditembak dengan senapan mesin atau senapan sniper."
Kepolisian mengatakan, kecuali dua personel militer, yang tewas adalah warga sipil laki-laki dan perempuan dengan usia yang berbeda.
"Selain 40 mayat ini, lebih dari 400 jenazah dari seluruh wilayah Kyiv telah dibawa ke lembaga forensik," kata Nebytov. "Lebih dari 360 di antaranya berasal dari Bucha, Hostomel, dan Irpin." (ha/pkp)