Kasus Covid-19 Melandai, Pesan Jokowi: Jangan Jumawa dan Buru-Buru Ingin Endemi

Senin, 18 April 2022 | 16:34 WIB
Kasus Covid-19 Melandai, Pesan Jokowi: Jangan Jumawa dan Buru-Buru Ingin Endemi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru ingin beralih ke endemi, meski kasus Covid-19 di tanah air melandai. Ia tak ingin Indonesia seperti sejumlah negara lain yang mulai menanggalkan protokol kesehatan secara agresif, namun ketika kasus Covid-19 melonjak mereka kelimpungan.

"Tidak usah terburu-buru mengikuti negara lain yang terlalu agresif tapi kemudian naik lagi. Karena sayang, momentum perbaikannya sudah kita capai dan ini juga akan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Lagipula, Budi melihat kalau prokes yang salah satunya menggunakan masker sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini. Ia memperhatikan bagaimana kalangan ibu-ibu yang berusaha menyocokkan warna masker dengan pakaian yang dikenakannya.

"Ibu-ibu yang jilbabnya cokelat, maskernya cokelat. Jilbabnya kuning, maskernya kuning, jadi ini bukan sesuatu yang aneh lagi," ucapnya.

Baca Juga: Aturan Terbaru Mudik Lebaran: Jokowi Izinkan Anak dan Remaja Belum Divaksin Booster Tidak Usah Tes Covid-19

Budi menyampaikan pesan Jokowi dalam rapat terbatas terkait Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka. Jokowi berpesan kepada masayrakat untuk tidak sombong dengan kasus Covid-19 yang sudah melandai.

Jokowi meminta masyarakat untuk tetap hati-hati karena potensi naiknya kasus Covid-19 akan selalu ada.

"Karena banyak yang belum kita ketahui dari virus ini. Dan negara tetangga, negara besar seperti China, Hongkong, itu kasusnya masih naik tinggi. Kalau kita kasus hariannya seratus, Korea kasus hariannya masih ratusan ribu. Jadi tetap arahan bapak presiden, kita tetap hati-hati dan waspada. Jangan sombong dan jumawa."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI