Suara.com - Presiden Volodymyr Zelensky mengkritik lamanya pengiriman senjata ke Ukraina. Ia pun mengundang Joe Biden dan Emmanuel Macron untuk mengunjungi dan melihat bukti "genosida" yang dilakukan Rusia.
Zelensky kecam penundaan pengiriman senjata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik penundaan pengiriman senjata ke Ukraina. Saat Rusia bersiap untuk serangan baru yang sudah diperkirakan, Ukraina justru menghadapi situasi di mana ada "izin bagi Rusia untuk mengambil nyawa warga Ukraina," kata Zelensky.
Sementara Zelensky tidak menyebutkan nama negara manapun, di Jerman muncul perselisihan dalam koalisi pemerintahan mengenai apakah akan memasok senjata berat ke Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz dituduh "bergerak lambat" meskipun telah mengumumkan peningkatan belanja pertahanan yang signifikan.
Pakar militer mengatakan Ukraina membutuhkan senjata yang jauh lebih berat untuk melakukan perlawanan yang tangguh terhadap serangan Rusia di bagian timur negara itu.
Rusia menembak jatuh dua pesawat jet Ukraina di Kharkiv Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udara mereka telah menembak jatuh dua jet tempur MiG-29 milik Ukraina di wilayah Kharkiv.
Juru bicara Igor Konashenkov mengatakan, "Aset pertahanan udara Rusia dekat pemukiman Fedorovka dan Zavody di wilayah Kharkiv menembak jatuh dua pesawat MiG-29 milik Ukraina.”
Konashenkov menambahkan bahwa drone milik Ukraina ditembak jatuh di dekat kota Preobrazhenkoye.
Rusia juga mengklaim telah menghancurkan dua pos komando milik Ukraina dan sistem radar untuk rudal permukaan-ke-udara S-300 di kota Avdiivka, di utara Donetsk. Menurut hitungan Rusia, sebanyak 136 pesawat terbang, 471 drone, 248 sistem rudal antipesawat, 2.308 tank dan kendaraan lapis baja, 2.171 kendaraan militer, 254 peluncur roket, dan 998 artileri lapangan dan mortir milik pasukan Ukraina telah dihancurkan.
Mariupol dibombardir dengan lebih banyak bom dan rudal
Baca Juga: Bertahan di Mariupol, Tentara Ukraina Tak Gubris Ultimatum Rusia
Dengan ribuan pejuang Ukraina masih tertahan di pabrik baja di Mariupol, militer Rusia "terus meluncurkan serangan rudal dan bom di kota itu," kata markas besar tentara Ukraina.