Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta masyarakat mengatur waktu perjalanan saat mudik. Imbauan tersebut disampaikan agar terhindar kemacetan saat mudik Lebaran nanti.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjenhubdat) Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, masyarakat diminta berangkat mudik pada tanggal 28 April 2022, karena tanggal itu merupakan puncak arus mudik.
"Perlu diantisipasi bersama bagi masyarakat yang akan bepergian dapat mengatur waktu perjalanan, misalnya tidak pergi serentak pada saat puncak arus mudik yakni tanggal 28 April 2022, mungkin bisa diatur sebelum tanggal tersebut," ujar Budi dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022).
Sementara itu, dalam mempersiapkan penyelenggaraan angkutan lebaran yang aman dan nyaman pada Sabtu (16/4/2022) kemarin, Ditjen Perhubungan Darat bersama Polrestabes Banyumas dan Dinas Perhubungan setempat telah melakukan rampcheck bus di Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto untuk memastikan kesiapan armada yang akan mengangkut para pemudik secara teknis laik jalan.
Baca Juga: Kemenhub: Jalan Nasional di Titik Kemacetan Siap Dilalui Pemudik H-10 Lebaran
Dirjen Budi pun mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik agar tetap berhati-hati selama perjalanan, tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan terapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sebelumnya, Budi Setiyadi melakukan peninjauan titik-titik kemacetan saat mudik lebaran 2022. Salah satunya di daerah Purwokerto.
Dalam pantauannya dari Purwokerto menuju Jakarta, pihaknya melaporkan sejumlah titik yang berpotensi mengalami kemacetan akibat adanya perbaikan sudah terlihat cukup baik dan diharapkan pada H-10 sebelum Lebaran sudah siap digunakan para pemudik.
"Dari hasil pemantauan saya hari ini, beberapa titik di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk Jawa Tengah terpantau sudah cukup bagus karena sebelumnya terjadi kerusakan jalan," ujar Budi dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022).
"Tadi saya juga melewati Jembatan Kretek-Bumiayu terlihat sedang dibersihkan water bariernya. Mengingat Kementerian PUPR telah memastikan H-10 menjelang Lebaran tidak ada kegiatan konstruksi."
Dia juga mengingatkan Pemerintah Daerah dapat mengantisipasi aktivitas pasar tradisional yang terletak tepat di sisi jalur utama Pantura yang dikhawatirkan menjadi pusat kemacetan.
Untuk diketahui di jalur Pantura Cirebon terdapat enam pasar tradisional yang dikhawatirkan rawan kemacetan yakni Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan.
Menurutnya, aktivitas para pedagang dan pembeli di pasar tradisional tersebut tidak jarang hingga ke bahu jalan.
Akibatnya dapat berpotensi menghambat pergerakan laju kendaraan arus mudik, dari Jakarta menuju Jawa Tengah, dan juga sebaliknya.