Suara.com - Pakar telematika, Roy Suryo kembali mengkritik tajam Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menyebyt Luhut telah melakukan kebohongan besar lewat big data yang diklaimnya.
Kritikan Roy ini diungkapkan melalui akun Twitter pribadinya, @KRMTRoySuryo2. Ia menyoroti sikap Luhut yang terus-terusan enggan membuka big data, yang diklaim berisi 110 juta orang menghendaki penundaan Pemilu 2024.
Roy Suryo menilai keengganan Luhut membuka big data semakin menguatkan bahwa Luhut tengah berbohong. Ia pun dengan frontal menyebut big data Luhut sebagai big dusta.
“Sejak pertama statemennya keluar (17/3/2022), saya sudah sampaikan bahwa big data yang disebut-sebut itu adalah big dusta,” kritik Roy Suryo dalam akun Twitter-nya seperti dikutip Suara.com, Sabtu (16/4/2022).
Baca Juga: AHY Apresiasi Pemerintah yang Tegaskan Tak Ada Penundaan Pemilu 2024
Luhut sendiri terakhir berkelit soal big data saat bertemu BEM Universitas Indonesia (UI). Di hadapan mahasiswa, Luhut berkilah punya hak untuk tidak membuka big data di hadapan publik.
Roy pun menuding Luhut telah melakukan kebohongan luar biasa jika tidak bisa membuktikan omongannya. Apalagi kebohongan itu berkaitan dengan amanat konstitusi negara terkait masa jabatan presiden.
Sebelum Roy Suryo, Ketua DPD, La Nyalla Mattalitti, juga menyindir Luhut tengah berbohong dengan big datanya. Hal itu turut dibahas Mantan Menpora era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini di cuitannya.
"Kemarin adik-adik BEM UI juga sudah minta langsung, tetapi tidak bisa dijawabnya. Sekarang Ketua DPD secara tegas sudah juga menyatakan El-Be-Pe, alias ‘Lu Bohong Pren’. Ambyar,” ujar Roy Suryo.
Sebagai informasi, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, menuding Luhut berbohong soal big data. Apabila klaim big data yang dimiliki Luhut terbukti salah, dia menilai sikap pemerintah selanjutnya merupakan wewenang Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Kontroversi Big Data Luhut, Pengamat: Jokowi Harusnya Bisa Perintahkan Luhut Buka Datanya
"Sudah saya sampaikan bahwa yang disampaikan oleh saudara Luhut Binsar Pandjaitan itu adalah bohong," ujar La Nyalla, Kamis (14/4/2022).
"Saya hanya menyampaikan itu bohong. Perkara dia di-reshuffle atau apa bukan urusan saya. Saya hanya mau sampaikan kepada publik jangan takut dan terpengaruh dengan berita bohong itu,” lanjutnya.
Selain La Nyalla, pengamat politik Rocky Gerung juga mengkritik keras Luhut, yang menggulirkan isu penundaan Pemilu 2024. Ia menyoroti Luhut yang tidak bisa mempertanggungjawabkan klaim big data-nya.
Rocky menilai, Luhut pandai berkelit apabila dicecar soal big data. Padahal publik berhak menagih basis data dan metodologi dalam penyusunan big data tersebut.
“Jadinya bukan big data, tapi big lies,” sentil Rocky Gerung.
Kontributor : Alan Aliarcham