Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat penyebab Gempa Papua di Biak dan Serui dipicu Tunjaman Nugini.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada Minggu, 17 April 2022 pukul 12.49 WIB itu memiliki magnitudo 5,5.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Tunjaman Nugini (New Guinea Subduction)," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Episenter gempa terletak pada koordinat 1,39 Lintang Selatan dan 136,99 Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak 39 kilometer arah timur Aimando Padaido, Biak Numfor dengan kedalaman 35 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," paparnya.
Gempa dirasakan di Serui dan Biak dalam skala intensitas III MMI. Beberapa warga sempat berlarian keluar rumah akibat guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hasil monitoriang BMKG hingga pukul 13.20 WIB menunjukkan adanya satu aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo magnitudo 3,8. (Antara)
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5.8 di Kepulauan Yapen Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami