Kisah Menyedihkan Ramadhan di Senegal karena Inflasi, Kekeringan Hingga Perang, Harga Minyak Goreng Juga Naik

Minggu, 17 April 2022 | 13:31 WIB
Kisah Menyedihkan Ramadhan di Senegal karena Inflasi, Kekeringan Hingga Perang, Harga Minyak Goreng Juga Naik
Ilustrasi Ramadhan 2022. (Freepik/Rawpixel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia bersyukur telah menimbun bawang, kunci untuk banyak hidangan tradisional, sebelum permintaan yang meningkat selama Ramadhan semakin meningkatkan harga.

Sebagian besar makanan tradisional yang dikonsumsi di Senegal, termasuk beras pokok, diimpor.

“Kami bergantung pada logistik eksternal,” kata perwakilan regional Action Against Hunger Mamadou Diop kepada Reuters.

Sanksi ekonomi terhadap negara tetangga Mali atas kudeta militer, misalnya, telah meningkatkan harga daging sapi di Senegal karena ternak Mali tidak bisa lagi dijual melintasi perbatasan, jelasnya.

Badan amal yang mendistribusikan makanan selama Ramadhan berjuang untuk mendanai sumbangan mereka yang biasa.

Menjelajahi kios-kios pasar untuk mendapatkan penawaran terbaik, pekerja amal Astou Ndour mengatakan organisasinya hanya akan mampu mendukung 80 keluarga tahun ini, dibandingkan dengan 90 pada Ramadhan lalu.

Minyak goreng 50 persen lebih mahal. Harga beras naik sekitar 10 persen.

“Ketika [penjaga toko] memberi kami kembalian, kami pikir mereka melakukan kesalahan,” kata Mandiang. “Mereka memberi tahu kami bahwa harganya telah naik, dan tidak ada yang bisa kami lakukan.”

Baca Juga: Apakah Malam Lailatul Qadar Hanya di Bulan Ramadhan? Begini Penjelasan Ulama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI