Suara.com - Rekam jejak Putri Kuswisnu Wardani cukup meyakinkan untuk dipilih menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Putri merangkak dari bawah sebelum menjabat sebagai komisaris utama PT Mustika Ratu Tbk. pada 2019 lalu.
Putri memang berstatus sebagai anak dari pendiri sekaligus pemilik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo. Namun, bukan berarti Putri langsung ditempatkan dalam posisi strategis di perusahaan kosmetik ini.
Putri pernah ditempatkan dalam departemen promosi dan periklanan Mustika Ratu. Putri menduduki posisi kepala dalam departemen tersebut pada tahun 1986.
Kemudian, posisi manajer keuangan sempat didudukinya tahun 1988. Barulah pada tahun 1991, Putri diangkat sebagai wakil presiden direktur Mustika Ratu.
Baca Juga: Tak Habis Pikir, Refly Harun Semprot Wantimpres Unggah Foto Jenguk Ade Armando
Posisi itu didapatnya setelah Putri merampungkan perkuliahan di Amerika Serikat. Dia mendapat gelar Master of Business Administration dari Universitas Nasional, Inglewood, California.
Mustika Ratu kemudian melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1995. Mustika Ratu melakukan penawaran umum perdana dengan kode saham MRAT.
Berbagai perjalanan dengan posisi berbeda kemudian membawa Putri pada posisi direktur utama Mustika Ratu pada tahun 2011. Kemudian, RUPS Mustika Ratu yang dilakukan pada 2019 lalu, Putri didapuk sebagai komisaris utama.
Mustika Ratu dibawanya terbang tinggi melalui berbagai inovasi. Total ada 20 negara yang menjadi langganan ekspor produk dari Mustika Ratu.
Tinggalkan Posisi Strategis
Namun, posisi strategis sebagai komisaris utama PT Mustika Ratu Tbk. hanya sebentar saja dipegang Putri Kuwisnu Wardani. Wanita kelahiran 20 September 1959 ini meninggalkan jabatannya pada tahun berikutnya.
Putri meninggalkan jabatan di Mustika Ratu setelah dilantik sebagai anggota Wantimpres pada bulan Desember 2019. Putri dipilih bersama delapan nama lain.
Kala itu, Putri menjadi perwakilan dari kalangan pengusaha bersama bos Mayapada Group, Dato Sri Tahir serta bos Medco Energi, Arifin Panigoro. Putri dipilih untuk memberikan nasihat serta pertimbangan terkait ekonomi kecil pada Presiden Joko Widodo.
Sementara enam posisi lain dalam keanggotaan Wantimpres ditempati kalangan politisi, seperti Mardiono, Sidarto Danusubroto, Wiranto, Agung Laksono, Soekarwo dan Luthfi bin Yahya.
Posisi Wantimpres ini dijalankan Putri hingga sekarang ini. Putri rajin mengunggah aktivitasnya ketika berkunjung ke berbagai daerah melalui instagram pribadinya, @putri_k_wardani209, yang sudah terverifikasi.
Film dan Putri Indonesia
Selain kesibukan bersama Mustika Ratu, aktivitas Putri Kuswisnu Wardani juga menjelajah ke hal-hal lain. Putri menjabat sebagai dewan pembina Yayasan Putri Indonesia serta wakil ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Lalu, Putri turut menjadi kabid ekonomi kreatif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), ketua umum Perhimpunan Perusahaan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAKI) serta ketua umum Asosiasi Merek Indonesia (AMIN).
Putri pun pernah menjadi produser dalam film kolosal berjudul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta, yang disutradarai Hanung Bramantyo. Film yang diriilis pertengahan 2018 ini berdurasi 148 menit.
Hanung Bramantyo melibatkan sederet aktor dan aktris beken, seperti Lukman Sardi, Ario Bayu, Marthino Lio, Christine Hakim, Adinia Wirasti hingga Putri Marino.
Kontributor : Lukman Hakim