Suara.com - Aceh gempa 4,6 skala richter atau magnitudo Jumat malam, 15 April 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Aceh gempa dipicu aktivitas subduksi lempeng.
Guncangan gempa tersebut dirasakan di Meulaboh hingga Takengon Aceh Tengah dalam skala intensitas III MMI hingga menyebabkan beberapa warga lari ke luar rumah. Sedangkan di Sigli Pidie gempa dirasakan dalam skala intensitas II MMI.
Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 4,04 LU dan 95,83 BT, tepatnya di laut pada jarak 34 km barat daya Meulaboh Aceh Barat dengan kedalaman hiposenter 48 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Meulaboh-Takengon ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," kata Daryono.
Baca Juga: Video Viral di TikTok Indonesia Penampakan Lamborghini Aneh, Media Asing Syok
Hingga kini belum ada laporan kerusakan. Hingga pukul 20.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Meulaboh-Takengon belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat pesisir barat Aceh tidak perlu khawatir dengan ancaman tsunami akibat gempa ini," kata Daryono.
Perlu diketahui, Aceh merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks karena terletak pada jalur sumber gempa sesar aktif (Sesar Besar Sumatra) di daratan serta segmen subduksi megathrust di laut dengan laju penunjaman lempeng mencapai 50-60 mm/tahun.
Gempa besar yang bersumber di Zona Megathrust Aceh pernah memicu tsunami beberapa kali yaitu pada tahun 1861, 1886, 1907, 2004, 2005, dan 2012. (Antara)
Baca Juga: BMKG Pantau 24 Titik Panas di Sumut