Suara.com - Lembaga survei Political Weather Station (PWS) menyebut Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berpeluang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Bahkan disebutkan jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini dan hanya diikuti oleh dua pasangan saja, yakni Prabowo-Khofifah dan Ganjar Pranowo-Erick Thohir, maka pasangan Prabowo-Khofifah akan keluar sebagai pemenang.
"Sebanyak 45,6 persen publik mengaku akan memilih Prabowo-Khofifah, sementara Ganjar-Erick dipilih oleh 36,5 persen publik dan sisanya (17,9 persen) menyatakan belum punya pilihan (undecided voters)," kata Peneliti Senior PWS, Mohammad Tidzi lewat konferensi pers daring , Jumat (15/4/2022).
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan pada 1-14 April 2022 di 34 provinsi, dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1225 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error kurang lebih 2,8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Menurut temuan PWS, jika dipasangkan Prabowo dan Khofifah selain tetap dominan di Jawa Barat juga akan menguasai Jawa Timur.
"Dalam dua Pilpres sebelumnya meskipun selalu hegemoni Jawa Barat namun Prabowo gagal di Jawa Timur, akibatnya secara nasional juga selalu kalah. Itulah pentingnya meminang Khofifah bagi Ketua Umum Partai Gerindra itu," kata Tidzi.
Bahkan kata dia, duet Prabowo-Khofifah bukan hanya mendulang dukungan mayoritas rakyat Jawa Timur tapi juga suara dari sebagian besar warga NU.
"Namun demikian, kendati Khofifah dinilai publik sebagai cawapres ideal Prabowo dalam Pilpres 2024, simulasi yang dilakukan PWS menunjukkan bahwa dijodohkan dengan siapapun Prabowo tetap memiliki peluang terbesar untuk memenangkan Pilpres 2024," ungkap Tidzi.
Hal itu dibuktikan ketika Prabowo disimulasikan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, PPP Lakukan Penjajakan Koalisi dengan PAN dan NasDem
"Maka duet yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrat ini masih leading jauh dari pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar-Puan maupun pasangan yang diusung koalisi pimpinan Partai Golkar, Airlangga-Anies," kata Tidzi.
Ditemukan sebanyak 38,5 persen responden mengaku akan memilih Prabowo-AHY, lalu 26,9 persen memilih Ganjar-Puan, dan 16,2 persen memilih Airlangga-Anies, sementara sisanya 18,4 persen belum punya keputusan memilih pasangan mana atau undecided voters.
"Yang menarik, menurut temuan PWS, ketika disimulasikan berpasangan dengan Puan pun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih tetap dapat memenangkan Pilpres. Meskipun elektabilitas individual Puan sebagai capres hingga kini masih rendah, tapi ketika dipasangkan dengan Prabowo masih juga bisa mengalahkan pasangan Ganjar-Erick, Airlangga-Ganjar, maupun Anies-AHY," ungkap Tidzi.