Bagaimana Sudut Pandang Islam Soal Demonstrasi? Begini Penjelasan Gus Baha

Dany Garjito Suara.Com
Jum'at, 15 April 2022 | 16:05 WIB
Bagaimana Sudut Pandang Islam Soal Demonstrasi? Begini Penjelasan Gus Baha
Massa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai mahasiswa islam yang ingin menunjukkan rasa hubbul wathon minal imannya dengan melakukan demonstrasi, apakah diperbolehkan dalam islam? Tanya seorang jamaah dalam salah satu pengajian Gus Baha.

“Bagaimana menurut Gus, apakah saya melakukan demontrasi ini sudah baik atau sangat baik atau mungkin perlu dikaji kembali?” tanyanya, sebagaimana dikutip Suara.com dari video Youtube yang diunggah oleh Santreh Kopengan pada Senin (11/4/2022).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Gus Baha mengawali jawaban dengan memberi pengertian dari demonstrasi, “demontrasi itu kan, makna pokoknya itu kan, memperlihatkan. Makanya demonstrasi kekuatan, ya, memperlihatkan kekuatan,” jawabnya.

Sehingga dalam islam itu fleksibel, selagi tidak merugikan orang lain dan berbuat anarkis, pula tidak memberi mudharat terhadap kelompok lain. Maka melakukan demonstrasi hukumnya boleh - boleh saja.

Baca Juga: Viral Video Yusuf Mansur Marah Marah, Gus Baha: Kiyai, Ustaz Juga Manusia

“Bahkan kalau tidak menyuarakan, suara kita. Tentu dengan cara - cara tetep islami ya. Itu malah kita akan disalahkan. Karena berarti tidak ikut bertanggungjawab dalam proses bernegara. Tapi tentu disuarakan dengan cara konstitusional,” imbuhnya.

Gus Baha juga mencontohkan aksi demo yang pernah terjadi di Yogyakarta. Saat itu ada seorang rektor dari salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Yogyakarta, pamit kepadanya mau melaksanakan demo. Lantas ia menjawab, “ya, tapi yang baik dan sopan,” ungkapnya.

“Karena begini, kekuatan manapun itu harus dikontrol. Tentu konrol itu macem - macem, saya ulang lagi, jangan anarkis, jangan melakukan sesuatu yang kontraproduktif,” katanya.

Lanjut Gus Baha, apabila ada pemerintah yang didukung oleh 90 persen rakyatnya, berarti itu menunjukkan bahwa presiden tersebut baik. Karena bisa mendapat dukungan dari mayoritas rakyatnya. 

Lantas, apabila hanya didukung oleh 55 persen rakyatnya, berarti pemerintah harus lebih berhati - hati. Karena ada sebagian rakyatnya yang tidak mendukungnya menjadi presiden. Hal itu bisa menjadi semacam warning bagi pemerintah.

Baca Juga: Curhat Wanita Kesal Diganggu Pemuda saat Meliput Aksi Demo, Harus Take Video Berulang Kali, Warganet Berdebat

“Jadi susahnya apa sih kita melihat sesuatu itu? Asal agama ini kan gampang. Asal tidak melakukan maksiat baik. Demo yang diharamkan oleh sebagian ulama tentu maknanya yang anarkis. Kalau yang dihalalkan tentu maknanya yang tertib,” jelasnya.

Demikianlah penjelasan Gus Baha mengenai aksi demonstrasi dalam sudut pandang islam. Dalam ceramahnya Gus Baha menjelaskan bahwa melakukan demonstrasi boleh - boleh saja apabila tidak berbuat anarkis, merugikan orang lain, dan melakukan tindakan kontraproduktif. Begitu sebaliknya.

Kontributor : Agung Kurniawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI