Suara.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan kesempatan untuk menggelar salah satu rangkaian kegiatan penting dalam Presidensi G20 Indonesia melalui kegiatan Pra-KTT 2 Y20 Indonesia 2022. Secara spesifik, isu transformasi digital akan menjadi tema besar Pra-KTT Y20 di Lombok, NTB.
“Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk mendukung kegiatan Y20 ini untuk dilaksanakan di NTB. Dengan mengusung tema besar transformasi digital, kami ingin menunjukan bahwa NTB menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang siap untuk mendukung agenda transformasi digital,” kata Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi dalam keterangan persnya, Jumat (15/4/2022).
Sejalan dengan agenda G20, isu transformasi digital akan berfokus pada bagaimana peran pemuda dalam menjadi pendorong perkembangan teknologi digital dunia. Pandemi Covid-19 turut berpartisipasi dalam mempercepat transformasi digital pada sektor publik maupun swasta.
Ketua Pelaksana Y20 Indonesia 2022 Michael Victor Sianipar mengungkapkan bahwa kondisi tersebut menciptakan peluang yang besar bagi perkembangan pada lintas sektor. Namun, percepatan transformasi ini juga dapat menimbulkan risiko dan tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
Baca Juga: Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Minta Kasus Korban Begal Jadi Tersangka Disetop
“Menyadari peluang dan tantangan dalam pertumbuhan dunia digital, Y20 Indonesia 2022 mengangkat dua sub tema pada isu prioritas transformasi digital, yaitu peranan pemuda dalam tata kelola digital dan bagaimana membangun kesadaran keuangan digital,” ujar Michael.
Ia menerangkan kalau subtema tata kelola digital menyoroti partisipasi pemuda dalam menyiasati solusi digital terhadap tantangan seperti meningkatnya kesenjangan digital dan permasalahan akses konektivitas, kurangnya literasi dan keterampilan digital, serta permasalahan keamanan dan privasi.
Sedangkan subtema kesadaran keuangan digital menopang faktor risiko penawaran dan permintaan. Kurangnya literasi keuangan, dan munculnya mata uang digital, cryptocurrency sebagai tantangan, serta keterkaitan dengan pembangunan, inklusi keuangan dan partisipasi perempuan serta kelompok rentan lainnya.
Pelaksanaan Pra-KTT kali ini akan turut dihadiri oleh delegasi dan perwakilan kedutaan besar dari mancanegara. Diantaranya adalah delegasi dari Jepang, United Arab Emirates (UAE), Singapore, ASEAN, serta perwakilan dari World Trade Organization. Kemudian perwakilan kedutaan besar dari Polandia, United States, dan Argentina.
Sejumlah pembicara ternama turut berpartisipasi mengisi talk show dengan tema “Kesadaran Finansial Digital” yaitu Ronny Hutahayan dari Pluang, Chris Agass dari UK Foreign, Commonwealth, and Development Office, Arianne Santoso, dari Google Indonesia, dan Akhis R. dari Bank Indonesia serta Co Founder dan Direktur Tokopedia, Leontinus Alpha Edison.
Sedangkan untuk talk show dengan tema “Peranan Pemuda dalam Tata Kelola Digital” akan diisi oleh Lesly Goh dari World Bank, Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Setiaji, Kepala Transformasi Digital Kementerian Kesehatan, dan Wilson Cuaca, Co-Founder East Ventures.
Penanggungjawab kegiatan, Mohamad Farid Zaini menyampaikan bahwa keterlibatan pemuda lokal akan difasilitasi dalam kegiatan Pertemuan Town Hall.
“Dalam rangka mendukung pembahasan substansi transformasi digital ini, dalam kegiatan Pra-KTT nantinya, kami akan mengundang para aktivis pemuda
dari NTB dan daerah sekitar untuk turut serta ambil peran dan sumbang saran dalam diskusi Town Hall,” ujar Farid.
Selain 23 delegasi resmi yang hadir fisik di NTB dan 80 lainnya yang bergabung secara daring, kegiatan Pra-KTT Y20 akan dihadiri oleh seratus aktivis pemuda di NTB dan daerah sekitar untuk memberikan masukan kebijakan mengenai isu transformasi digital.
Forum Y20 akan membangun konsensus atas dasar kebersamaan, dan menawarkan rekomendasi kebijakan dalam bentuk communique atau rekomendasi kebijakan kepada para pemimpin G20, untuk kepentingan semua, terutama mereka yang belum menikmati manfaat transformasi digital.