Tuduh Relawan Anies Baswedan, Ini Sederet Pernyataan Kontroversi Lain Grace Natalie

Jum'at, 15 April 2022 | 07:11 WIB
Tuduh Relawan Anies Baswedan, Ini Sederet Pernyataan Kontroversi Lain Grace Natalie
Ketua Umum PSI, Grace Natalie (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, pada Senin (11/4/2022) masih hangat dibicarakan hingga kini.

Usai peristiwa tersebut, pro kontra merebak, utamanya di media sosial. Sejumlah orang, mulai dari orang biasa hingga tokoh dan pejabat publik, ikut angkat suara.

Salah satunya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partao Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Ia mengecam keras peristiwa tersebut. Mantan jurnalis ini menduga peristiwa pengeroyokan tersebut didalangi oleh anggota ormas radikal yang menjadi penumpang gelap aksi mahasiswa tersebut.

Dugaan Grace Natalie tersebut memang kontroversial. Namun bukan kali ini saja Grace membuat pernyataan yang kontroversial.

Baca Juga: PPP DKI Sepakat Usung Duet Anies-Khofifah di Pilpres 2024, Akan Diajukan ke DPP

Dan berikut adalah sederet pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan Grace Natalie.

1.       Menuding ormas terlarang di balik pengeroyokan Ade Armando

Grace Natalie mencurigai ada keterlibatan relawan Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan dalam peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando.

Ia bahkan tak ragu mengaitkan peristiwa tersebut dengan anggota ormas terlarang HTI dan FPI yang menjadi penumpang gelap dalam aksi mahasiswa di depan gedung DPR/MPR tersebut.

Dugaan Grace tersebut didasari oleh beredarnya tangkapan layar percakapan grup WhatsApp Relawan Anies Baswedan. Salah satu orang dalam percakapan tersebut memberi tahu keberadaan Ade Armando di lokasi aksi. Ini yang diduga menjadi pemicu awal terjadinya pengeroyokan tersebut.

Baca Juga: PPP DKI Berencana Rekomendasikan Duet Anies-Khofifah Maju Pilpres 2024

2.       Menyatakan tak dukung Perda Syariah

Pada 2018 lalu, Grace Natalie pernah menyulut kontroversi di masyarakat, lewat pernyataannya mengenai peraturan daerah bernuansa syariah di Indonesia.

Grace yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia menyatakan partainya akan mencegah terjadinya diskriminasi dan tindakan intoleransi beragama. Ia mencontohkan kasus penutupan rumah ibadah secara paksa di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut ia menyatakan, PSI tidak akan pernah mendukung keberadaan Perda yang bernuansa agama, baik itu perda Injil maupun perda syariah.

Akibat pernyataannya tersebut, Grace dan PSI mendapatkan kritik dari sejumlah pihak, diantaranya PBNU, partai politik dan anggota dewan.

Setelah kontroversi tersebut merebak kemana-mana, Grace pun akhirnya meminta maaf dan berdalih bahwa pernyataannya tersebut telah dipelintir.

3.       Menentang Poligami

Saat masih menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie juga pernah melontarkan gagasan mengenai larangan berpoligami bagi pejabat publik dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Menurut Grace, hal tersebut dilakukan untuk memperjuangkan keadilan bagi perempuan di Indonesia. Pernyataan Grace tersebut didasari pada riset LBH APIK mengenai dampak poligami, yang dinilai lebih banyak merugikan perempuan dan anak-anak.

Pernyataan Grace tersebut lalu mendapatkan sejumlah reaksi dari masyarakat. Salah satunya dari pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko.

Ia menilai, langkah PSI mengambil tema-tema kontroversi tidak akan berdampak positif bagi partai tersebut. Karena isu-isu tersebut belum tentu menjadi magnet dalam kancah perpolitikan Indonesia.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI