Suara.com - Anggota DPR kembali menuai kontroversi publik karena tindakannya. Kali ini, sosok Anggota DPR Fraksi PDIP Harvey Malaiholo diduga nonton porno saat mengikuti sidang Panja Vaksin. Pasalnya, sebuah foto viral yang menampilkan seorang anggota DPR sedang nonton porno akhirnya terungkap sebagai Harvey.
Lantas seperti apa keterangan informasi lengkap seputar kehebohan Harvey nonton porno saat rapat tersebut? Simak deretan fakta berikut ini.
1. Harvey mengaku bersalah karena mempermalukan DPR terutama fraksi partai
Setelah foto tersebut viral, akhirnya Harvey mengaku bahwa dirinya memang benar menonton video porno saat rapat, seperti yang digambarkan melalui foto tersebut. Ia akhirnya merasa bersalah dan mengakui kesalahannya.
Baca Juga: Harvey Malaiholo Bebas Sanksi, Fraksi PDIP Anggap Tak Sengaja Nonton Bokep Cuma Kesalahan Manusiawi
"Dia merasa sangat bersalah, karena membuat fraksi khususnya partai pada umumnya," ungkap Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
2. Harvey sampai menangis terisak-isak karena malu
Tidak hanya merasa bersalah, Harvey juga menangis karena dirinya malu diketahui publik menonton video porno saat rapat.
"Merasa dia melakukan tindakan yang membuat dia malu memalukan dirinya, memalukan keluarganya, memalukan fraksi memalukan partai maka dia terisak-isak menangis," lanjut Bambang.
3. PDIP sempat sebut Harvey dijebak
Meskipun telah mengakui kesalahannya, PDIP sempat menyebut bahwa Harvey dijebak oleh beberapa pihak. Bambang Wuryanto sempat menyampaikan dugaannya bahwa Harvey tidak sengaja membuka video porno dari WhatsApp kemudian difoto oleh seseorang dari atas.
"Kita merasa bukan mau menyalahkan ini kan kawan kita ini menerima WA, yang kita klarifikasi dengan fraksi, menerima WA. WA dibuka refleks ternyata ada video itu. Video dibuka isinya itu difoto dari atas, cret," ujar Bambang.
4. Tidak diberi sanksi oleh partai
Perbuatan Harvey dinilai oleh pihak partai sebagai tindakan manusiawi. Sehingga, PDIP tidak memberikan sanksi kepada Harvey.
"Apakah karena seperti ini kemudian diberi sanksi? Kalau fraksi sudah jelas tidak akan memberikan sanksi," ucap Bambang.
Bambang juga menilai bahwa tindakan Harvey tersebut terjadi karena unsur ketidaksengajaan yang manusiawi.
"Untuk itu fraksi mohon izin, ini kan kesalahan yang manusiawi, jadi kalau itu dianggap salah. Tapi kan ini orang nggak sadar bukanya, nggak sadar membuka, kan," kata Bambang
5. Siap menempuh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)
Kendati PDIP tidak memberikan sanksi kepada Harvey atas perbuatannya, Harvey tetap harus menempuh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Bambang Wuryanto juga menyatakan meskipun PDIP tidak akan memberikan sanksi, tindakkan Harvey tetap harus dipertimbangkan secara etis melalui MKD.
"Tapi kalau itu etika, maka biarlah MKD memberikan. Mahkamah Kehormatan Dewan itu adalah ranah etik," pungkas Bambang.
Terpisah, MKD menginformasikan bahwa akan memanggil Harvey untuk menghadiri sidang pleno.
"Kami pastikan akan memanggil anggota yang bersangkutan," ucap Habiburokhman, Wakil Ketua MKD, Selasa (12/4/2022).
Rapat tersebut ditujukan untuk membahas tindak lanjut terhadap kasus yang menimpa sosok politikus PDIP tersebut.
"Rapat ini untuk menentukan proses selanjutnya seperti apa," lanjut Habiburokhman
Kontributor : Armand Ilham