Suara.com - Anda mau mudik lebaran 2022 tapi belum vaksin booster? Tenang, jika Anda warga Jakarta, Anda bisa vaksin booster di terminal bus. Di mana saja? Baca artikel ini hingga habis.
Vaksinasi booster ini digelar Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Layanan tersebut akan dibuka di posko yang rutin didirikan ketika menghadapi arus mudik Idul Fitri.
"Sekarang akan ditambah dengan booster yang biasa menjadi titik posko," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Pemprov DKI Buka Layanan Vaksinasi Booster di Terminal Pulogebang, Kampung Rambutan, Kalideres
Ia mendorong masyarakat yang akan mudik untuk tidak menunggu vaksinasi ketika layanan tersebut dibuka di terminal.
Namun, ia meminta untuk melakukan vaksinasi jauh hari sebelum mudik untuk mengantisipasi dampak lanjutan setelah vaksin.
"Kami berharap jangan menunggu di hari keberangkatan, kami mengimbau warga untuk vaksinasi booster tidak karena mau mudik saja," ucapnya.
Ketiga terminal, yakni Kampung Rambutan, Kalideres, dan Pulogebang saat musim arus mudik Lebaran.
Sementara itu, sejak vaksinasi booster menjadi syarat mudik, pihaknya mencatat permintaan vaksinasi booster atau dosis ketiga di Ibu Kota melonjak rata-rata per hari mencapai 100 ribu dari semula hanya 20 ribu vaksinasi.
Baca Juga: Pemudik Bisa Ikut Vaksinasi Booster di Tiga Terminal Ini
"Saat ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan," imbuh Widyastuti.
Selain syarat mudik, peningkatan capaian vaksinasi booster juga didorong makin banyak pihak yang membuka sentra vaksinasi termasuk dari Puskesmas yang mengadakan hingga malam hari.
Pihaknya juga mengakomodasi kebutuhan warga untuk vaksinasi booster salah satunya dengan membuka vaksinasi di tempat ibadah misalnya setelah warga melakukan tarawih.
"Kami menginginkan secepatnya jadi semakin awal semakin baik, berbagai layanan sudah dibuka," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Pemprov DKI hingga Rabu (13/4) capaian vaksinasi booster di DKI mencapai 3,09 juta orang.
Sedangkan dosis pertama mencapai hampir 12,5 juta dan dosis kedua mencapai 10,6 juta. (Antara)