Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan kebijakan dan target pembangunan didorong untuk mencapai pembangunan yang berkualitas dan inklusif.
Karena itu, Airlangga mengemukakan, beberapa upaya yang dilakukan di berbagai pihak, antara lain sumber daya manusia, infrastruktur penyederhanaan regulasi, penyederhanan birokrasi dan transformasi ekonomi.
"Arah pembangunan juga diselaraskan dengan pembangunan global yang berfokus pada aspek suistanable development goals," ujar Airlangga dalam Musrenbang RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 dari Youtube Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Airlangga menyebut, berbagai upaya telah dilakukan bersama namun tak lepas dari tantangan-tantangan, yakni mulai dari terjadinya peningkatan inflasi global dan dampak perang Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Imbas Perang Ukraina-Rusia, Pemerintah Bakal Batasi Pupuk Subsidi
"Terutama terkait dengan Covid-19 dan terjadinya peningkatan inflasi global terutama akibat dari perang Rusia -Ukraina," katanya.
Airlangga menuturkan, berbagai komoditas energi maupun komoditas pangan akan mengalami kenaikan. Sehingga pemerintah perlu melakukan mitigasi.
"Tentunya secara nasional, kita perlu memitigasi risiko yang dihadapi," katanya.
Selain itu, Airlangga menuturkan di tengah tekanan global, Indonesia memiliki potensi mendapatkan pemasukan dari ekspor komoditas.
Beberapa harga komoditas, kata Airlangga, diperkirakan terus menembus rekor tertingginya seperti batu bara, tembaga, gas alam, CPO dan nikel.
Baca Juga: Siap-siap! Pemerintah Akan Kucurkan BLT Pekerja yang Gaji di Bawah Rp3 Juta
"Tentunya ada potensi pendapatan ekspor, namun juga di lain pihak harga-harga ini tidak bisa ditransfer ke dalam negeri. Minyak nabati kayu karet juga mengalami kenaikan dan komoditas impor seperti gandum juga disupply oleh Ukraina Rusia hampir 40 persen," katanya.