Fadli Zon Sentil Dusta Big Data hingga Oligarki Lewat Puisi 'BRUTUS': Lihatlah Indonesia Makin Berantakan

Kamis, 14 April 2022 | 13:18 WIB
Fadli Zon Sentil Dusta Big Data hingga Oligarki Lewat Puisi 'BRUTUS': Lihatlah Indonesia Makin Berantakan
Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah isu seperti kelangkaan minyak goreng sampai rencana penundaan Pemilu terus meramaikan Tanah Air. Bahkan isu-isu ini sampai menyebabkan pecahnya aksi unjuk rasa oleh mahasiswa pada Senin (11/4/2022).

Banyak pro dan kontra yang dituai dari beragam isu ini. Salah satunya datang dari Fadli Zon yang mengunggah puisi buatannya melalui Twitter pada Rabu (13/4/2022).

"Puisi spontan 114," ujar Fadli sebagai pengiring unggahannya, seperti dikutip Suara.com, Kamis (14/4/2022).

Puisinya sendiri diberi judul "BRUTUS" dan tampak menyinggung sejumlah isu panas di Indonesia. Termasuk menyentil sosok yang disebutnya pendusta dengan big data.

"BRUTUS. Lihatlah Indonesia makin berantakan," kata Fadli, membuka puisi tersebut. "Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan."

"Harga-harga meroket terbang. Utang menumpuk minyak goreng hilang. Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan," imbuhnya.

Fadli Zon unggah puisi berjudul Brutus yang singgung berbagai isu, termasuk big data, kelangkaan minyak goreng, presiden 3 periode, sampai oligarki dan janji investasi. (Twitter/@fadlizon)
Fadli Zon unggah puisi berjudul Brutus yang singgung berbagai isu, termasuk big data, kelangkaan minyak goreng, presiden 3 periode, sampai oligarki dan janji investasi. (Twitter/@fadlizon)

Perkara minyak goreng sendiri masih terus menimbulkan gejolak di berbagai daerah. Sebab kini harganya telah kembali melambung setelah sebelumnya begitu sulit dicari.

Ketua BKSAP DPR RI itu tak hanya menyenggol soal utang maupun kelangkaan berbagai komoditas Indonesia. Fadli turut menyentil soal oligarki, penambahan masa jabatan presiden, hingga janji-janji investasi di puisi buatannya.

"Pandai berdusta dengan big data. Apapun dilakukan demi kuasa," sentil Fadli lebih jauh. "Nasib konstitusi dipertaruhkan. Jabatan Presiden minta diperpanjang. Ambisi mengatur segala urusan."

Baca Juga: Serahkan BLT Minyak Goreng di Cirebon, Presiden Jokowi: Ingat Jangan untuk Beli Pulsa HP

"Investasi gembar-gembor tinggal janji. Tipu muslihat merampok hasil bumi. Asing pesta pora bersama oligarki," sindirnya melanjutkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI