Siapa Belmondo Scorpio? Sang Pelindung Ade Armando saat Diamuk Massa Hingga Ditelanjangi di Demo Mahasiswa 11 April

Kamis, 14 April 2022 | 13:05 WIB
Siapa Belmondo Scorpio? Sang Pelindung Ade Armando saat Diamuk Massa Hingga Ditelanjangi di Demo Mahasiswa 11 April
Belmondo Scorpio (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di balik selamatnya Ade Armando dari amukan massa saat demo mahasiswa 11 April, ada Belmondo Scorpio. Belmondo Scorpio ada juru selamat Ade Armando yang melindungi Ade Armando dari amukan massa. Siapa Belmondo Scorpio? Profil Belmondo Scorpio pun banyak dicari.

Dikutip dari berbagai sumber, Belmondo Scorpio merupakan seorang penulis konten Belmondo Scorpio.

Pegiat media sosial, Ade Armando, turut terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). (Suara.com/Bagaskara)
Pegiat media sosial, Ade Armando, turut terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). (Suara.com/Bagaskara)

Saat demo mahasiswa 11 April, Belmondo Scorpio ada di satu tim dengan Ade Armando.

Belmondo Scorpio membuat konten pada institusi Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) yang ketuanya Ade Armando.

Baca Juga: Siapa Abdul Latip Pelaku Pengeroyok Ade Armando? Sempat Mondok di Banten dan Mengajar Ngaji

Bahkan saat itu, Belmondo Scorpio sempat menangkis pukulan dari pengeroyok Ade Armando. Meski Belmondo Scorpio sempat kena pukulan juga.

Belmondo Scorpio (tangkapan layar)
Belmondo Scorpio (tangkapan layar)

Biodata Belmondo Scorpio

Belmondo Scorpio merupakan pemuda asal Batam kelahiran 1999. Dia alumni Universitas Sumatera Utara.

Belmondo Scorpio lulus pada 2019 dengan gelar sarjana hukum.

Belmondo Scorpio lulus sekolah menengah dari SMK Negeri 04 Batam.

Baca Juga: Takut Trauma, Keluarga Tak Mau Bicara Soal Kasus Pengeroyokan ke Ade Armando

Update kasus

Penyidik Polda Metro Jaya menegaskan Abdul Manaf tidak terlibat pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando saat aksi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, Senin kemarin.

Namun, petugas Polda Metro Jaya sempat mengidentifikasi keberadaan Abdul Manaf melalui sistem "face recognition" yang diketahui berada di Karawang, Jawa Barat.

"Kita temukan keberadaanya di Karawang sekarang tim sudah di sana sudah menemukannya. Setelah kita lakukan pencocokan, pemeriksaan awal ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Rabu.

Zulpan mengungkapkan Abdul Manaf awalnya diduga terlibat sebagai salah satu terduga pelaku dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando.

Meski demikian Zulpan menyebut bahwa sistem face recognition yang mengidentifikasi Abdul Manaf kurang akurat.

"Teknologi face recognition Polda Metro Jaya tingkat akurasinya pada saat itu belum 100 persen Abdul Manaf karena orang yang kita duga pelaku itu menggunakan topi sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen, jadi Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku," ujarnya.

Kesimpulan bahwa Abdul Manaf tidak terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando diperkuat dengan pemeriksaan terhadap alibi yang bersangkutan.

"Kita lakukan pemeriksaan terhadap alibi-alibi Abdul Manaf dan orang di sekitarnya pada tanggal tersebut tanggal dan jam terjadinya pemukulan di depan Gedung DPR/MPR RI itu Abdul Manaf berada di Karawang jadi dia tidak melakukan kegiatan itu," tutur Zulpan.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap tiga tersangka pengeroyokan terhadap Ade Armando yakni Muhammad Bagja, Komarudin dan Dhia Ul Haq.

Selain itu, polisi juga telah menangkap satu orang provokator terkait pengeroyokan Ade Armando, yakni Arif Pardiani.

Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando dianiaya oleh massa tidak dikenal saat mengikuti demonstrasi mahasiswa oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.

Ade diselamatkan petugas dari amuk massa yang berada di lokasi unjuk rasa. Ade menderita luka di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI