Keluarga Freddy Belum Terima Hasil Visum, KontraS: Polres Jaksel Tidak Terbuka Soal Kasus Tahanan Tewas Karena Dianiaya

Rabu, 13 April 2022 | 14:32 WIB
Keluarga Freddy Belum Terima Hasil Visum, KontraS: Polres Jaksel Tidak Terbuka Soal Kasus Tahanan Tewas Karena Dianiaya
Ilustrasi tahanan tewas. ANTARA/HO
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polres Metro Jakarta Selatan telah membantah adanya dugaan penyiksaan yang berujung tewasnya seorang tahanan narkoba bernama Freddy Nicolaus Andi S Siagian. Polisi menegaskan, Freddy tewas karena penyakit HIV yang dia idap sejak lama.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dalam hal ini membenarkan jika Freddy mempunyai penyakit HIV dan jantung. Meski demikian, KontraS tetap menduga kuat jika Freddy tewas karena disiksa.

"Benar Freddy mengidap HIV dan penyakit jantung. Namun, dugaan kami itu bukan menjadi penyebab utama tewasnya korban," kata Badan Pekerja KontraS, Rivanlee Anandar kepada Suara.com, Rabu (13/4/2022) hari ini.

Rivanlee menyatakan, selama proses penahanan, Freddy sudah menyampaikan trtksit penyakitnya kepada pihak kepolisian. Dia juga sempat meminta bantuan kepada rekannya di luar tahahan untuk memberikan makan.

Baca Juga: Ungkap 2 Kasus Narkoba Saat Ramadhan, Ditresnarkoba Amankan 21 Paket Sabu Siap Edar

"Karena berdasarkan keterangan Freddy, saat di tahanan dia kesulitan untuk mendapatkan makanan yang cukup mengingat keadaannya yang positif HIV dan memiliki riwayat jantung," ucap dia.

Hingga kekinian, lanjut Rivanlee, pihak keluarga, rekan, hingga pendamping Freddy belum mendapatkan hasil visum ihwal penyebab kematian. Hal itulah yang membikin KontraS kesulitan untuk membuktikan kalau Freddy diduga tewas karena dianiya.

"Keluarga dan rekan korban juga mengajukan visum, namun hingga kini belum dimiliki keluarga dan rekan korban, bahkan pendampingnya.Ini yang menyulitkan kami untuk membuktikan alasan mengapa dia tewas," jelas Rivanlee.

Atas hal itu, KontraS menyatakan bahwa Polres Metro Jakarta Selatan tidak terbuka untuk mengungkap penyebab tewasnya Freddy.

"Kami bisa menyimpulkan bahwa Polres Metro Jakarta Selatan tidak cukup terbuka dalam mengungkap peristiwa ini," beber Rivanlee.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bantah Ada Anggota DPR RI Tertangkap Kasus Narkoba di Jakarta Barat

Tidak hanya itu, KontraS juga menyoroti soal dugaan 'jual beli kamar' di lingkungan Polres Metro Jakarta Selatan. Data KontraS menyebutkan bahwa Freddy sempat meminta bantuan rekannya untuk membeli 'kamar'.

"Dan kami butuh kejelaskan Polres Metro Jakarta Selatan. Hal ini yang mempersulit melakukan pengungkapan," jelas Rivanlee.

Rivanlee mengatakan, kabar Freddy meninggal karena penyiksaan pertama kali disampaikan oleh pihak keluarga dan rekannya. Hal itu dibuktikan dengan adanya bekas luka yang ditunjukkan dan terlihat pada jenazah Freddy ketika keluarga dan rekannya mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara.

"Berdasarkan keterangan Freddy yang disampaikan ke rekannya, dia bilang sejak masa penangkapan, itu dia mengalami beberapa praktik kekerasan baik dipukul pakai benda tumpul, tangan kosong, dan beberapa hal lainnya," tutup Rivanlee.

Kata Polisi

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, tewasnya Freddy telah didukung dengan bukti yang ada dari pihak rumah sakit maupun dokter. Dia menyatakan bahwa Freddy meninggal karena mengidap penyakit HIV.

"Itu sudah ada bukti-bukti yang dapat dibuktikan secara dari pihak rumah sakit atau kedokteran bahwa dia memang mengidap HIV," kata Ridwan di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2022) hari ini.

Atas bukti yang ada, Ridwan membantah adanya dugaan penyiksaan yang berujung kematian tersebut.

"Artinya membantah adanya dugaan menganiayaan?" tanya wartawan.
"Ya, salah satunya itu," jawab Ridwan.

Temuan KontraS

Freddy awalnya ditangkap di Bali pada 16 Desember 2021 karena kepemilikan ganja. Saat itu, Freddy ditangkap di Bali dan sempat disekap selama seminggu dalam sebuah villa.

Kemudian dugaan penyiksaan berlanjut di selama Freddy mendekam di sel tahanan Polres Metro Jakarta Selatan. Hal itu diketahui berdasarkan pengakuannya kepada keluarga.

Freddy merupakan pengidap HIV dan mengonsumsi obat jantung sehari-hari. Selama berada di tahanan, dia sempat dilarikan ke rumah sakit, karena kondisi kesehatannya menurun hingga meninggal dunia pada 13 Januari 2022.

Namun, dugaan penyiksaan yang dialami Freddy semakin diperkuat dengan sejumlah bekas luka yang ditemukan di sekujur tubuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI