Melacak Jejak Pemukul Ade Armando, Dhia Ul Haq Kecil di Kampung Tanah Klender dan Dikenal Orang Baik

Rabu, 13 April 2022 | 14:32 WIB
Melacak Jejak Pemukul Ade Armando, Dhia Ul Haq Kecil di Kampung Tanah Klender dan Dikenal Orang Baik
Viral foto salah satu pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando saat aksi 11 April di depan Gedung DPR. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dhia Ul Haq, salah satu terduga pelaku pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando telah tertangkap. Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, pemuda itu disebut beralamat di RT 07/09 Kampung Tanah, Klender, Jakarta Timur. 

Ketua RT 07, Supono ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Dhia Ul Haq secara administratif masih menjadi warganya. Namun, sejak tahun 2000 Dhia Ul Haq sudah tidak tinggal atau tidak berdomisili lagi di Kampung Tanah. 

"Semenjak tahun 2000 tidak tinggal di sini. Semenjak rumahnya dijual. Tapi emang KTP-nya masih di sini, karena lahir di sini tahun 1994," kata Supono saat ditemui Suara.com di kediamannya, Rabu (13/4/2022). 

Ketua RT 07, Supono saat menjelaskan soal Dhia Ul Haq, pelaku pengeroyokan Ade Armando. (Suara.com/Yaumal)
Ketua RT 07, Supono saat menjelaskan soal Dhia Ul Haq, pelaku pengeroyokan Ade Armando. (Suara.com/Yaumal)

Dari informasi yang didengarnya keluarga Dhia Ul Haq  tinggal di daerah Bekasi, Jawa Barat. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Selama tinggal di Kampung Tanah keluarga Dhia Ul Haq dikenal baik oleh warga sekitar. 

Baca Juga: Pihak Ade Armando Bantah Ikut Demo Mahasiswa Buat Cari Muka: Murni Ikut Demonstrasi, Tolak Presiden 3 Periode!

"Ayahnya baik, ibunya juga baik. Mereka keluarga baik-baik selama tinggal di sini," kata Supono. 

Ditangkap di Pesantren

Polisi kembali meringkus pelaku baru terkait kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando. Terbaru, polisi telah menangkap Dhia Ul Haq. Tersangka yang diduga pertama kali memukul Ade Armando itu ditangkap di sebuah pondok pesantren di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan kabar penangkapan tersebut di sebuah pondok pesantren atau ponpes.

"Ya (ditangkap di pondok pesantren)," kata Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca Juga: Orang Pertama yang Pukul Ade Armando Akhirnya Tertangkap, Dhia Ul Haq Sembunyi di Pesantren?

Dosen sekaligus aktivis Ade Armando dipukuli dan sempat ditelanjangi, saat ikut aksi di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022). [Twitter]
Dosen sekaligus aktivis Ade Armando dipukuli dan sempat ditelanjangi, saat ikut aksi di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022). [Twitter]

Menurut Zulpan, detail daripada penangkapan ini akan diekspose pada pukul 14.00 WIB siang nanti.

"Nanti dirilis," katanya.

Tersangka Bukan Mahasiswa

Dalam perkara ini penyidik telah lebih dulu mengamankan dua dari enam tersangka. Keduanya, yakni Komar dan Muhammad Bagja. 

Tubagus ketika itu memastikan keduanya bukan dari kelompok mahasiswa. 

"Pekerjaan atau statusnya wiraswasta," ungkap Tubagus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (12/4) kemarin. 

Bersamaan dengan itu, Tubagus juga mengultimatum tersangka lainnya yang masih buron untuk segera menyerahkan diri. Mereka di antaranya Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf.

Babak Belur hingga Ditelanjangi

Ade Armando babak belur hingga ditelanjangi massa aksi demonstrasi di DPR RI, Jakarta, pada Senin (11/4/2022). 

Buntut daripada peristiwa ini, Ade Armando dikabarkan menderita luka parah di bagian kepala dan wajah. Bahkan dia sempat mengalami muntah darah. 

Kekinian, Ade Armando masih menjalani perawatan intensif di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan. 

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," kata Sekretaris Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/4/2022).

Selain peristiwa pengeroyokan Ade Armando, peristiwa lain yang menonjol dalam aksi demonstrasi kemarin yakni dibakarnya Pos Polisi Pejompongan, Jakarta Pusat. Pelaku, lagi-lagi diduga merupakan kelompok di luar mahasiswa. 

Peristiwa pembakaran ini terjadi malam hari. Massa aksi dari kelompok mahasiswa diketahui telah membubarkan diri sejak sore.

"Saya lihat pas jam 7 tadi api sudah besar," ujar warga sekitar bernama Lukman (38).

"Pelaku enggak ada yang pakai almamater, tadi kelihatan cuma pakai kaos biasa," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI