8 Pekerjaan dan Bisnis Ade Armando: Pernah Jadi Wartawan, Tenar Sebagai Pegiat Media Sosial

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 13 April 2022 | 12:41 WIB
8 Pekerjaan dan Bisnis Ade Armando: Pernah Jadi Wartawan, Tenar Sebagai Pegiat Media Sosial
Pegiat media sosial, Ade Armando, turut terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ade Armando babak belur dikeroyok massa saat demo mahasiswa di DPR RI, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2022) kemarin. Sejak saat itu nama Ade Armando jadi perbincangan publik hingga viral di media sosial.

Tak kalah menjadi sorotan adalah terkait pekerjaan dan bisnis Ade Armando yang ramai dipertanyakan. Pasalnya selama ini ia dituduh punya bisnis buzzer terutama yang mendukung pemerintah. Daripada penasaran, simak langsung pekerjaan dan bisnis Ade Armando berikut ini. 

1. Dosen di FISIP UI

Ade Armando (Internet)
Ade Armando (Internet)

Ade Armando merupakan dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Sumber pendapatan Ade Armando berasal dari pekerjaannya sebagai dosen tetap dan peneliti Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sejak 1990.

2. Pegiat Media Sosial Pro Jokowi

Pegiat media sosial, Ade Armando, turut terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). (Suara.com/Bagaskara)
Pegiat media sosial, Ade Armando, turut terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). (Suara.com/Bagaskara)

Selain jadi dosen, Ade Armando dikenal sebagai pegiat media sosial yang pro terhadap pemerintahan Jokowi. Ia juga sering menyampaikan pendapat lewat kanal YouTube dan seringkali menimbulkan kontroversi.

Baca Juga: Babak Belur hingga Ditelanjangi Massa, Ade Armando Kini Sudah Bisa Ketawa di Rumah Sakit

3. Pernah Jadi Wartawan

bagaimana kondisi ade armando sekarang (Twitter)
bagaimana kondisi ade armando sekarang (Twitter)

Sebelumnya, Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma pada 1988–1989  dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES  dari 1991–1993. Kemudian pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya. Namun karena tekanan politik Orde Baru dan dirasa tidak objektif, Ade Armando lantas keluar dari koran itu.

4. Sempat Jadi Peneliti dan Manajer Riset

Penganiayaan terhadap Ade Armando [Foto: ANTARA]
Penganiayaan terhadap Ade Armando [Foto: ANTARA]

Setelahnya Ade Armando berhenti jadi wartawan. Ia beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998 hingga 1999. Ade Armando lalu diajak bergabung oleh Marwah Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya independen dan tidak memihak Habibie.

5. AnggotaKomisi Penyiaran Indonesia

Dosen UI dan pegiat media sosial, Ade Armando kerap kali disebut sebagai buzzer pemerintah. Ini disebabkan ke sering dinilai melontarkan arumen yang mendukung pemerintah.
Dosen UI dan pegiat media sosial, Ade Armando kerap kali disebut sebagai buzzer pemerintah. Ini disebabkan ke sering dinilai melontarkan arumen yang mendukung pemerintah.

Selain itu Ade Armando juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007 hingga Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003. Pria 60 tahun ini pun sempat menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.

6. Ingin Jadi Diplomat

Dosen sekaligus aktivis Ade Armando dipukuli dan babak belur saat ikut aksi di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022). [Twitter]
Dosen sekaligus aktivis Ade Armando dipukuli dan babak belur saat ikut aksi di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022). [Twitter]

Dari informasi yang beredar, Ade Armando merupakan lulusan SMA Negeri 2 Bogor dan kemudian melanjutkan pendidikan di FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun di tengah perjalanan kuliah, Ade pindah jurusan ke ilmu komunikasi karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah. 

7. Aktif Di Pers Mahasiswa di Warta UI

Ade Armando menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta usai menjadi korban penganiayaan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). [Instagram @dennysirregar]
Ade Armando menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta usai menjadi korban penganiayaan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). [Instagram @dennysirregar]

Ade Armando dulunya dikenal aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI. Ia belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang.

Baca Juga: Desak Polisi Tangkap Para Pengeroyok Ade Armando, Mahfud MD: Pelaku yang Mutilasi Orang Saja Bisa Tertangkap

8. Punya Gelar Doktor

Rektor UI Ari Kuncoro menjenguk Ade Armando yang menjadi korban pengeroyokan di depan Gedung DPR saat aksi 11 April 2022, Selasa (12/4/2022). Ade hingga kini dirawat di RS Siloam Semanggi. [Ist]
Rektor UI Ari Kuncoro menjenguk Ade Armando yang menjadi korban pengeroyokan di depan Gedung DPR saat aksi 11 April 2022, Selasa (12/4/2022). Ade hingga kini dirawat di RS Siloam Semanggi. [Ist]

Akhirnya Ade Armando lulus jadi sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988. Ia pun melanjutkan sekolah di Universitas Negeri Florida pada 1991. Selanjutnya Ade Armando meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

Itulah pekerjaan dan bisnis Ade Armando. Dituduh buzzer pemerintah, Ade Armando punya latar belakang pendidikan serta pekerjaan yang gak kaleng-kaleng. Bagaimana pendapat kalian?

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI