Suara.com - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul memberikan tanggapan soal kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk para menterinya.
Jokowi sempat 'memprotes' menterinya karena tidak mengomunikasikan soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hal tersebut membuat Adib Miftahul merasa heran dan menyoroti kinerja menteri Jokowi.
"Kenapa komunikasi saja harus diajari dan dikritik oleh presiden? Komunikasikan kepada rakyat dengan bahasa rakyat," kata Adib, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Luhut Ngaku Nggak Pernah Usul Soal Jokowi 3 Periode: Siapa yang Bilang Begitu?
Permasalahan komunikasi antara menteri dan rakyat dinilai sebuah 'bad habbit'.
Adib pun mempertanyakan mengenai kinerja para menteri selama ini.
"Padahal anggarannya (komunikasi) triliunan. Mereka mengerjakan apa selama ini?" ujarnya.
Selanjutnya, Adib menduga dan memprediksi kepercayaan publik terhadap Jokowi akan semakin tipis apabila kenaikan harga komoditas yang biasa digunakan rakyat tidak bisa diantisipasi.
"Jokowi akan kehilangan kepercayaan kalau harga tidak bisa diturunkan hingga lebaran nanti," bebernya.
Baca Juga: Siap-siap! Presiden Jokowi Naik Helikopter Kunjungi Cirebon-Brebes Hari Ini, Agenda Bagi-bagi Bansos
Adib kemudian mengingatkan Jokowi untuk segera melakukan reshuffle kabinet.
"Jangan sampai rakyat ini menderita terlebih dahulu baru Pak Jokowi mengambil sikap, jangan begitu. Reshuffle harga mati, secepatnya Pak Jokowi lakukan itu," ungkapnya.
Adib menambahkan bahwa kebahagiaan rakyat adalah kado terindah yang bakal didapatkan Jokowi.
"Pak Jokowi harus memuaskan publik dengan melakukan reshuffle kabinet. Reshuffle harga mati," pungkasnya.