Suara.com - Ade Armando menjadi pusat perhatianseluruh penjuru dunia usai menjadi korban pengeroyokan massa demo 11 April. Sebenarnya, sejak tahun 2017 lalu, Ade Armando yang seorang dosen di UI ini sudah menuai kontroversi. Apa sih yang menyebabkannya? Mari kita ketahui alasan kontroversi Ade Armando.
Berita utama Ade Armando minggu ini adalah Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial (medsos), Ade Armando babak belur dikeroyok massa ketika datang ke aksi demo 11 April 2022. Hal itu terjadi lantaran Ade Armando datang ke lokasi demo dan mengatakan datang hanya untuk memantau aksi demo. Apa saja kontroversi Ade Armando?
Dia juga menyatakan mendukung aspirasi pengunjuk rasa. Akan tetapi, alih-alih disambut hangat, Ade Armando justru dihadiahi pukulan sampai hampir ditelanjangi. Insiden ini lantas ramai diperbincangkan di media sosial dan memicu pembahasan kembali atas sederet kontroversi Ade Armando di bawah ini.
Sederet Kontroversi Ade Armando
Baca Juga: Pendarahan Otak Akibat Dikeroyok Massa, Kapolda Metro Jenguk Ade Armando di RS Siloam Semanggi
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kontroversi Ade Armando.
1. Allah Bukan Orang Arab
Ade Armando pernah dikritik publik sampai dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena menulis postingan di Facebook yang berbunyi, " Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues" diposting pada 25 Januari 2017.
Tulisan itu membuatnya ditetapkan sebagai tersangka dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
2. Unggah Meme 'Joker' Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Baca Juga: 5 Fakta Aksi Pengeroyokan Ade Armando, Sempat Adu Mulut hingga Hampir Ditelanjangi
Kontroversi Ade Armando berikutnya terjadi pada November 2019. Kala itu, Ade mengunggah foto meme 'joker' Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun Facebook dengan pengakuan bahwa meme tersebut diterimanya di grup WhatsApp.
Ia menilai pas untuk mengkritik Anies Baswedan sehingga mengunggahnya di akun Facebook. Perbuatannya kembali membuat Ade Armando dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Selain kasus Meme, Ade Armando juga menyebut "Orang pintar pilih ahok, orang bodoh pilih Anies." Pernyataan ini terjadi pada April 2017 pada masa Pilkada DKI Jakarta untuk menentukan siapa yang akan duduk di kursi Gubernur DKI selanjutnya.
3. Unggah Foto Habib Rizieq Memakai Topi Santa Claus
Perkara ini terjadi pada Desember 2017. Ade Armando emngunggah foto Habib Rizieq memakai topi Santa Claus pada Desember 2017 dan membuatnya dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Ade dilaporkan dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian bernuansa suku, rasa, agama, dan antargolongan (SARA) yang mana hal itu diatur dalam Pasal 28 Ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 156 KUHP.
4. Suara Adzan Tidak Suci
Tahun 2018, Ade Armando menuai kontroversi dan dilaporkan ke Polda Metro Jaya, tepatnya pada bulan April tahun 2018. Ade Armando dilaporkan karena menyatakan Adzan tidak suci.
Kasus ini ramai bersamaan dengan heboh Sukmawati membaca pusis yang isinya membandingkan kidung dengan suara adzan.
5. Menyebut LGBT Tidak Diharamkan dalam Islam
Pada tahun 2015, kontroversi Ade Armando juga sudah menjadi pusat perhatian publik. Kala itu, Ade Armando menyatakan kalau LGBT itu bawaan lahir dan menurutnya Al-Qur'an tidak melarang perilaku homoseksual, yang dilarang adalah perilaku seks sodomi.
Hal ini menuai kritikan dari publik secara luas. Tidak hanya tentang LGBT, kontroversi Ade Armando yang berkaitan dengan agama masih ada lagi, yaitu menyebut sholat lima waktu tidak ada dalam Al-Qur'an. Kontan hal itu membuat masyarakta geram.
Demikian itu sederet kontroversi Ade Armando yang jadi pusat perhatian masyarakat.
Kontributor : Mutaya Saroh