5 Fakta Aksi Pengeroyokan Ade Armando, Sempat Adu Mulut hingga Hampir Ditelanjangi

Selasa, 12 April 2022 | 13:37 WIB
5 Fakta Aksi Pengeroyokan Ade Armando, Sempat Adu Mulut hingga Hampir Ditelanjangi
Potongan video Ade Armando sebelum dikeroyok. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiwa yang tergabung dalam aliansi BEM SI digelar pada hari Senin (11/04/2022) kemarin, di depan gedung DPR/MPR Jakarta.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut sejumlah hal, antara lain menolak kenaikan harga BBM, bahan pokok hingga memprotes penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Namun ada sebuah peristiwa tidak terduga di tengah aksi tersebut. Dosen Universitas Indonesia yang juga pegiat media sosial dikeroyok sejumlah orang, setelah ia hadir di tengah aksi.

Apa sebenarnya yang terjadi? Berikut sejumlah fakta pengeroyokan Ade Armando di tengah aksi 11 April.

Baca Juga: Kecam Kekerasan pada Ade Armando, Seknas Jokowi Minta Polisi Usut Kasusnya

1. Hadiri Aksi Demontrasi

Ade Armando ikut hadir dalam aksi demo mahasiswa. Ia tiba pada pukul 12.30 WIB di lokasi dan menggunakan kaos berwarna hitam.

Ia bahkan sempat diwawancara awak media sambil menjelaskan maksud kedatangannya. Ia menyatakan, kehadirannya hanya untuk memantau aksi demonstrasi.

"Saya tidak ikut demo. tetapi, saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (11/4/2022).

Ia mendukung penuh para mahasiswa yang menolak dilakukannya Amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.

Baca Juga: Tindakan Kekerasan Terhadap Ade Armando Menciderai Kebebasan Berekspresi, Seknas Jokowi: Usut Tuntas Para Pelaku!

Namun, dalam wawancaranya kepada para awak media, Ade Armando juga menyayangkan BEM SI yang terpecah dalam aksi hari ini.

"Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," katanya.

2. Terjadi Adu Mulut dan Sempat Diteriaki Ibu Ibu

Kehadiran Ade Armando di lokasi aksi ternyata menyulut emosi sejumlah orang. Namun mereka bukan dari kalangan mahasiswa. Belum diketahui pasti apa yang membuat sekelompok orang tersebut menjadi marah ketika melihat Ade Armando ada di lokasi aksi.

Namun diduga hal tersebut disebabkan karena selama ini Ade Armando kerap kali melontarkan pernyataan kontroversial terkait pemahaman agama Islam.

Ketika massa sudah berkerumun, ada sekolompok orang yang meneriaki Ade Armando hingga melemparkan kata-kata yang tidak senonoh.

Sejumlah orang menghampirinya dan menuduhnya sebagai penjiat dan pengkhianat. Beberapa diantaranya ada seorang perempuan paruh baya.

"Buzzer, buzzer, bulan puasa! Munafik, pengkhianat, penjilat! Sadar kamu, sadar, bulan puasa!" teriak salah satu ibu-ibu kepada Ade Armando.

Sempat terjadi adu mulut antara Ade Armando dengan sejumlah orang yang menolak kehadirannya di lokasi aksi.

“Apa Kamu! Apa Kamu!!” balas Ade Armando.

Alhasil, sejumlah mahasiswa dan peserta aksi berusaha menenangkan suasana agar tidak terus memanas.

3. Dipukul Keras dari Belakang

Meski sempat ditenangkan oleh sejumlah orang, situasi di lapangan terus memanas. Ketika itu Ade Armando mulai dikerubuti banyak orang. Beberapa orang di sekitar mencoba menyelamatkan Ade Armando dari kerumunan.

Tak lama, datang seorang pria memakai topi menghampiri Ade Armando dan memukulnya dari arah belakang.

Dari video yang beredar di media sosial terlihat, setelah pria bertopi tersebut berhasil mendaratkan pukulan ke tubuh Ade Armando, beberapa orang lainnya mengikuti.

Ade Armando mendapatkan pukulan tertubi-tubi dari beberapa sisi hingga membuatnya berlumuran darah.

Meski sempat ada satu orang yang berupaya menyelamatkan Ade Armando dari pengeroyokan, namun sayangnya upaya itu gagal.

Akhirnya pengeroyokan tak bisa dibendung, hingga Ade Armando tersungkur ke aspal.

4. Diselamatkan Polisi

Setelah aksi pengeroyokan terjadi, aparat polisi mendengar adanya keributan. Mereka lalu membelah kerumunan dan berusaha menyelamatkan Ade Armando.

Sosok Perwira polisi yang masuk ketengah kerumunan tersebut adalah Wakapolres Metro Jakarta Pusat, Setyo Koes Heryanto.

Saat mendekati kerumuanan, Setyo menggendong Ade Armando yang saat itu kondisinya sudah tidak berdaya.

Meski telah diselamatkan oleh aparat polisi, massa tetap melempar Ade Armando dengan botol dan batu ke arah penggiat media sosial itu.

Ade Armando tengah di evakuasi ke dalam area kompleks parlemen. Kondisi wajahnya nampak babak belur dan mengelaurkan banyak darah.

5. Pakaian Ade Armando dilucuti

Tak hanya hanya babak belur karena dikeroyok oleh sejumlah orang, pakaian Ade Armando juga dilucuti oleh pelaku pengeroyoknya, hingga ia setengah telanjang. Ketika diamankan pihak kepolisian, terlihat celana panjang yang dikenakan Ade Armando sudah tidak ada. Yang tertinggal di badannya hanya baju kaos dan celana dalam.

Dalam kondisi seperti itulah, Ade Armando digiring ke dalam gedung DPR MPR untuk diamankan dari para pelaku pengeroyokannya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI