Apa Itu Big Data yang Digembor-gemborkan Luhut Pandjaitan?

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 13:14 WIB
Apa Itu Big Data yang Digembor-gemborkan Luhut Pandjaitan?
Apa itu Big Data yang diklaim Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/@luhut.pandjaitan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyinggung adanya Big Data berkaitan dengan Pemilihan Umum 2024. Ia mengklaim pihaknya memiliki big data yang berisi aspirasi publik di media sosial. Big data tersebut disebut bahwa telah memiliki 110 juta rekaman warganet yang melaksanakan pemilu di tunda.

"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," kata Luhut.

Big data merupakan sebuah wadah penyimpanan berkapasitas besar atau hingga tidak terbatas, bahkan kemampuan big data untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data yang sangat cepat. Sistem Knowledge Management TIK Kemendikbud mengatakan bahwa big data menjadi solusi dalam perkembangan di era digital.

Big data menurut perusahaan International Business Machines Corporartion merupakan kumpulan data dengan beragam jenis dan ukuran. Big data diketahui memiliki peran penting bagi perusahaan atau instansi dalam menjalankan bisnisnya. Big data dapat menghemat biaya dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Oleh karena itulah big data sangat penting bagi perusahaan.

Baca Juga: Pernyataan Luhut Bikin Heboh, CISSReC Lacak Big Data 110 Juta Warganet Pendukung Penundaan Pemilu: Jelas Tidak Mungkin

Salah sau penggunaan big data yakni adanya DAPODIK atau Data Pokok Pendidikan. Data ini merupakan sistem skala nasional yang terintegrasi sehingga menjadi berkualitas saat dijadikan bagian dari program perencanaan pendidikan nasional.

Big data memiliki karakteristik yang dapat menjelaskan identitasnya. Ketiga karakteristik ini disebut Three V. Three V ini adalah Velocity, Volume, dan Variety. Volume adalah jumlah data yang sangat besar, Velocity adalah frekuensi munculnya data dengan sangat cepat dan Variety adalah keberagaman yang berbeda.

Big data diketahui telah ada sejak tahun 1960 atau sekitar 1970an. Dunia data baru mulai berfokus pada pengembangan data, sehingga adanya big data sangat berpengaruh dalam perkembangan zaman.

Hingga mulai tahun 2005, orang mulai menyadari betapa banyaknya data yang dihasilkan oleh para pengguna internet sehingga dianggap sangat penting. Luhut Binsar Pandjaitan mengaku memiliki big data tersebut berarti ia memiliki data terkait. Big data yang ia miliki juga berkapasitas tidak terbatas. Itulah pengertian dari big data.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

Baca Juga: Wapres Maruf Amin hingga Menteri Luhut Bakal ke Bukittinggi Hari Ini, Akses Menuju Jam Gadang Ditutup Total

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI