Suara.com - Ade Armando menjadi topik perbincangan seusai dirinya dipukuli hingga babak belur oleh massa demo, Senin (11/4/2022). Kedatangannya sendiri diketahui karena ingin memantau situasi terkini terkait aksi tersebut.
Namanya bukan pertama kali disorot oleh banyak orang. Ade dikenal sebagai salah satu sosok yang sering membuat pendapat kurang masuk akal. Di antaranya, terkait agama dan pernah mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ade Armando sendiri lahir di Jakarta, 24 September 1961. Ia kini menjabat sebagai dosen Universitas Indonesia (UI). Berikit perjalanan kariernya.
Dosen Tetap FISIP UI
Ade Armando dikenal banyak orang sebagai dosen tetap dengan kategori pegawai negeri sipil FISIP UI sejak Maret 1990.
Ade diketahui pernah mendaftar FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun, nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya yang rendah, membuatnya pindah ke jurusan ilmu komunikasi.
Ia kemudian lulus sarjana komunikasi dengan gelar doktorandus pada 1988. Selanjutnya, meraih gelar master of science dalam populasi pembelajaran dari Universitas Negeri Florida pada 1991 serta doktor dari Universitas Indonesia di tahun 2006.
Pernah Menjadi Wartawan
Selain dosen, Ade Armando juga pernah menggeluti dunia jurnalistik. Ia menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993).
Pada tahun 1993 Ade juga menjabat sebagai redaktur Republika, sebuah surat kabar Islam, sesuai kesukaannya. Dikarenakan tekanan politik pada zaman Orde Baru, ia lantas keluar dari media berita itu.
Selama kuliah, Ade aktif tergabung dalam pers mahasiswa di Warta UI. Ia mengaku kerap berjualan rempeyek di kampus untuk membiayai uang kuliahnya. Ia juga menyebutkan belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang.
Sempat Beralih Menjadi Peneliti dan Direktur
Ade Armando kemudian beralih profesi sebagai peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999.
Ia mengaku diajak oleh Marwah Daud Ibrahim untuk menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya bebas dan tidak memihak Habibie.
Itulah perjalanan karier Ade Armando, sosok dosen FISIP UI yang baru saja diberitakan babak belur usai dikeroyok massa demo 11 April kemarin.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti