Suara.com - Ratusan mahasiswa menggelar demonstrasi bertajuk aksi 11 April secara serentak pada Senin (11/4/2022) untuk mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dalam momen ini, ada sejumlah poster dan spanduk mahasiswi yang menuai kecaman.
Alih-alih menyampaikan aspirasi secara kritis dan beretika, ada segelintir mahasiswi yang justru menuliskan kalimat yang "cringe" atau dinilai menjijikkan dalam spanduknya. Sejumlah akun Twitter pun menyoroti fenomena tersebut.
Salah satu akun Menfess mengunggah foto seorang mahasiswi yang menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode. Namun, spanduk yang diangkatnya menuai sorotan tajam karena dinilai tidak etis.
Mahasiswi itu tampak mengangkat spanduk bertuliskan “Lebih Baik Bercinta 3 Ronde daripada Harus 3 Periode”. Ada pula foto tiga orang mahasiswi yang membawa spanduk bertuliskan “Daripada BBM Naik, Mending Ayang yang Naik”.
Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPR Berakhir Ricuh, Akses Tol Sempat Ditutup
Tak hanya itu, seorang mahasiswi lainnya juga tertangkap kamera sedang membawa poster bertuliskan “Harga Minyak Kaya Harga Michat”. Akun Menfess ini pun turut menuliskan kritikan tajam mengenai aksi segelintir mahasiswi itu.
"Untuk kawan-kawan mahasiswa yuk lebih bijak dalam menyampaikan aspirasi, fokus dengan tujuan kita hari ini," tulis akun Twitter @tubirfess seperti dikutip Suara.com, Senin (11/4/2022).
"Tunjukkan kepada masyatakat bahwa kita kaum intelektual dan bukan caper belaka, yang turun demo jangan mencoreng nama pendemo yang lain kaya gini ya," imbuh akun ini.
Sejumlah warganet turut mengecam aksi sejumlah demonstran yang asal dalam menyampaikan aspirasinya. Padahal, banyak mahasiswa yang benar-benar berjuang menyampaikan aspirasi rakyat ke pemerintah.
“Sebenernya yang gak nyambung-nyambung kek gini tuh udah biasa sama kek demo-demo sebelumnya. Cuman kalo udah berbau 18+ kek gitu jatuhnya jadi cringe banget, mana ukhty pula,” cuit seorang warganet.
Baca Juga: Tembakkan Gas Air Mata ke Demonstran di Traffic Light Slipi, Petugas: Bubar-Bubar
“Sorry to say, gue sebagai mahasiswa malah malu sih. Mau viral gini amat, ini mah demonya ditunggangi kepentingan pribadi buat viral,” komentar warganet.
Sejumlah warganet melihat beberapa demonstran hanya ikut-ikutan aksi, tanpa memikirkan substansi aspirasi yang disampaikan.
“Gue ngeliatnya udah kek bukan mau demonstrasi. Bukan menyampaikan aspirasi, tapi bener udah caper aja ngikut, marah kalau harga minyak naik, BBM naik, tapi isi demonstrasinya ngikut-ngikut doang, asal bawa kertas dengan tulisan cibiran udah bener,” sentil warganet.
Meski demikian ada pula yang tak mempermasalahkan ulah nyeleneh para demonstran.
“Why so serious? Biarin aja lah mereka yang capek-capek demo, kok kalian yang ngatur-ngatur,” ujar seorang warganet lain.
Meski demikian, mayoritas mahasiswa membawa spanduk kritikan yang berisi kekesalan terhadap pemerintahan Jokowi. Mereka menilai rezim saat ini tak peduli dengan kesusahan masyarakat.
Tulisan spanduk tersebut di antaranya “Pejabat Haha Hihi, Rakyat Menderita”, “Masa Jabatan itu Bukan Sembako yang Terus Naik” hingga “Stabilkan Indeks Demokrasi”.
Beberapa tulisan di spanduk juga menyoroti beberapa isu terkini seperti kenaikan harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM). Titik utama demo mahasiswa dilakukan di Gedung DPR Jakarta. Aksi serupa juga dilakukan di beberapa daerah lain.
Kontributor : Alan Aliarcham