Suara.com - Pasca aksi BEM SI di Gedung DPR RI, kericuhan pecah. Massa diduga bukan mahasiswa melemparkan batu dari gerbang utama ke arah dalam halaman DPR. Akibatnya sejumlah anggota polisi terluka.
Diketahui kerusuhan itu pecah usai massa mahasiswa membubarkan diri setelah pimpinan DPR menemui dan menerima aspirasi mereka di atas mobil komando.
Pantauan Suara.com sekira pukul 14.45 WIB, dua anggota polisi bernama Sandy dan Alfino dibopong rekan sejawat dari area depan menuju dalam.
Tampak cucuran darah keluar dari bagian kepala mereka, terutama dari bagian telinga. Darah terlihat mengucur deras pada kepala hingga melumuri bagian tangan Sandy.
Baca Juga: Goyangkan Gerbang Gedung DPR, Massa Mahasiswa: Buka Gerbangnya Sekarang Juga
Rekan sejawat yang menbopong terus berlari menuju mobil Dokpol Biddokes Polda Metro Jaya.
"Dokes mana dokes," ujar polisi.
Salah seorang rekan Sandy dan Alfino yang sesama polisi menuturkan bahwa temannya itu memang terkena lemparan batu.
"Iya," katanya.
Hingga berita ini ditulis, baik Sandy maupun Alfino sudah mendapat penanganan darurat di mobil Dokpol.
Perusuh
Massa yang diduga bukan mahasiswa ini tampak menyerang petugas kepolisian yang berjaga di sekitar gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) sekitar pukul 15.40 WIB.
"Hati-hati, provokasi," kata massa sambil melemparkan batu hingga botol air mineral ke arah petugas.
Polisi sempat berusaha meanangkap massa yang buat ricuh tersebut. Namun, mereka semakin melawan dengan sempat memukul aparat.
Aparat kepolisian sempat menembakan water canon dan gas air mata ke arah massa tersebut.