Gus Nur: Rezim Jokowi Wajib Lengser, Selevel Tukang Bagi Minyak

Senin, 11 April 2022 | 15:26 WIB
Gus Nur: Rezim Jokowi Wajib Lengser, Selevel Tukang Bagi Minyak
Gus Nur Kritik Rezim Presiden Jokowi (YouTube/Gus Nur)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sugi Nur Raharja alias Gus Nur kembali melontarkan kritik kerasnya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pendakwah tersebut mengatakan rezim Jokowi wajib lengser karena terbukti tidak mapu mensejahterakan rakyat.

Gus Nur menilai, aksi demo 11 April dapat menjadi momentum untuk menggulingkan rezim yang tidak berpihak pada rakyat. Diketahui, aksi tersebut dimotori BEM Seluruh Indonesia (SI), Aliansi Rakyat Menggugat hingga STM Bergerak.

“Ini hari-hari yang dinanti oleh oposisi, oleh kaum pejuang, yang dinanti kaum marginal, tertindas, teraniaya," ujar Gus Nur dalam video yang diunggah di kanal Gus Nur 13 Official, Senin (11/4/2022).

"Berharap kejadian tahun 1998 terulang kembali. Memang rezim ini wajib lengser, pantas lengser,” lanjutnya.

Menurutnya, Jokowi sudah terbukti tak mampu memimpin Indonesia dengan baik. Terbaru, dia mencontohkan kasus tingginya harga minyak goreng yang tak mampu diselesaikan oleh jajaran Jokowi.

Gus Nur pun menyindir Jokowi yang justru bagi-bagi BLT minyak goreng maupun sembako langsung ke warga, alih-alih menggunakan otoritasnya sebagai presiden.

“Seharusnya bisa atur harga minyak dengan tanda tangannya. Gunakan wibawa dan otoritas, power sebagai pemimpin," kritik Gus Nur.

"Cukup duduk di istana, bukan malah bagi-bagi sembako, minyak goreng biar tampak merakyat. Kapasitas otak pemimpin cuma selevel tukang bagi minyak,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Gus Nur menilai Jokowi mestinya dapat memanggil orang-orang yang berkompeten untuk mencari solusi kenaikan sejumlah barang pokok. Salah satunya dengan memberantas mafia minyak goreng.

Baca Juga: Ramai Pelajar Berkumpul di Lapangan Merdeka Medan, Hendak Demo?

“Gebuk mafia minyak goreng, turunkan harga. Kalau enggak mampu ya rezimnya yang diturunkan,” tutur pendakwah yang pernah masuk bui karena kasus ujaran kebencian tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI