Suara.com - Berbuka puasa di bukan Ramadhan merupakan momentum sangat baik untuk kita berdoa. Sebab salah satu doa paling mustajab adalah saat berbuka puasa. Lalu bagaimana doa buka puasa sesuai dengan sunnah rasul? Simak artikel ini hingga habis
Dikutip dari AyoBandung, ada dua doa berbuka puasa yang umum dibaca masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah dari hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah:
“Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” (HR. Abu Daud).
Baca Juga: Gus Miftah Angkat Suara Soal Celine Evangelista yang Diisukan Mualaf: Hidayah itu Urusan Allah
Doa lainnya yang juga umum diucapkan orang Islam di Indonesia ialah menurut hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin ‘Umar.
Hadits tersebut mengandung penuturan Rasulullah yang melafalkan doa sebagaimana berikut.
“Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa: ‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah,” (HR. Abu Daud).
Di lain sisi, kitab Fath Al-Mu'in menjelaskan doa berbuka puasa sebaiknya menggunakan doa yang sesuai dengan hadits Mu'adz bin Zuhrah. Sedangkan doa dari hadits riwayat Abdullah bin Ummar dibaca saat seorang Muslim berbuka dengan menggunakan air.
Berikut doa buka puasa yang dicerminta Rasukullah:
Baca Juga: Doa Setelah Membaca Asmaul Husna: Bacaan Latin dan Artinya, Jangan Lupa Diamalkan
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya:
“Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.” (Lihat, Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Doa ini disunnahkan untuk dibaca setelah berbuka puasa selesai, sebagaimana kitab Busyra al-Karim menelaskan:
“Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka—tapi yang lebih utama setelah berbuka—membaca doa “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu,” (Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, Busyra al-Karim, hal. 598).
Sementara itu dikutip dari NU Online, ada keutamaan memberikan takjil berbuka puasa:
1. Akan mendapatkan pahala seperti orang yang ia beri takjil
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa memberi makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka ia mendapat seperti pahala orang-orang yang puasa tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun"
2. Akan didoakan malaikat
Dari Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berbuka di rumah Sa'ad bin Mu'adz, Nabi bersabda: "Orang-orang berpuasa telah berbuka di rumahmu, makanan kalian dikonsumsi oleh orang-orang baik, dan malaikat mendoakan Rahmat bagimu"