Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto memperkirakan sebanyak 106 ribu jemaah asal Indonesia bisa berangkat haji tahun ini. Jumlah keberangkatan itu tidak sampai 50 persen dari kuota haji kali terakhir yang diberikan pemeritnah Arab Saudi ke Indonesia.
Pengurangan keberangkatan jemaah haji asal Indonesia itu seiring dengan Arab Saudi yang hanya mengizinkan 1 juta orang untuk ikut pelaksanaan ibadah haji tahun 1443 hijriyah. Angka tersebut tentu berkurang jika melihat total jemaah haji dunia yang berangkat ke ranah suci pada 1440 Hijriyah.
Pada 2019 silam sebelum pandemi, tercatat ada sekitar 2,4 juta jemaah dari seluruh dunia yang mengikuti ibadah haji.
"Tentang pelaksanaan ibadah haji dengan adanya pengumuman Saudi Arabia kemarin 1 juta jemaah haji, kemungkinan kita sekitar 48 persen bisa megirik walaupun belum ada kepastian dari Saudi. Tapi sudah kami hitung, sekitar 48 persen," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Yandri menegaskan 48 persen keberangkatan jemaah hahi pada tahun 2022 itu dihitung dari total kuota haji Indonesia.
"Kalau dulu 210 ribu jemaah yang berangkat, sekarang 48 persen dari 210 ribu itu. Walaupun tapi belum ada pengumuman resmi dari Saudi
"Kira-kira 106 ribu jemaah paling banyak. Bisa juga kurang dari itu," kata Yandri.
Ibdah Haji Kembali Dibuka
Pemerintah Arab Saudi akan mengizinkan hingga 1 juta orang untuk mengikuti ibadah haji tahun ini. Negara tersebut memperluas ibadah haji bagi peserta dari luar kerajaan setelah dua tahun sebelumnya menerapkan pembatasan ketat akibat pandemi COVID, kata media pemerintah, Sabtu (9/4/2022) waktu setempat.
Baca Juga: Pemuda dari Bogor yang Mau Ikut Aksi Nasional 114 Digeledah, Polisi Temukan Sarung hingga Barang Ini
Kantor berita SPA melaporkan, jemaah haji ke Mekah tahun ini harus berusia di bawah 65 tahun dan divaksinasi COVID-19 dengan dosis penuh, kata Kementerian Haji dan Umrah.
Jemaah dari luar negeri akan diizinkan untuk mengikuti ibadah haji tahun ini, tetapi harus menunjukkan tes PCR negatif Covid-19 terbaru, dan tindakan pencegahan kesehatan akan diamati, katanya.
Tahun lalu, kerajaan membatasi haji tahunan, salah satu dari lima rukun Islam, menjadi 60.000 peserta domestik, dibandingkan dengan 2,5 juta orang sebelum pandemi.
Kunjungan ke situs-situs Islam paling suci di Mekah dan Madinah untuk haji selama seminggu, dan ziarah umrah, sepanjang tahun, sebelumnya menyumbangkan pendapatan kerajaan sekitar $ 12 miliar per tahun, menurut data resmi.