Sejak Januari, lebih dari 20 warga Palestina, yang sebagian besar adalah gerilyawan bersenjata, tewas di tangan pasukan Israel.
Di sisi lain, Palestina melaporkan ada peningkatan kekerasan oleh penduduk Israel di Tepi Barat.
Peningkatan ketegangan itu, menurut pejabat tinggi Palestina Hussein al-Sheikh, dipicu oleh tindakan Israel yang memperluas permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, yang diinginkan Palestina untuk mendirikan negara.
Selain itu, kunjungan oleh kalangan warga Israel yang beraliran kanan-jauh ke kompleks masjid Al Aqsa juga menjadi penyebab peningkatan ketegangan.
Pasukan Israel telah meningkatkan penyergapan di dan sekitar Kota Jenin di Tepi Barat sebagai upaya untuk membendung aksi-aksi, yang disebut Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebagai "gelombang baru terorisme". (Sumber: Antara/Reuters)