Bubur samin merupakan perpaduan aneka bahan makanan dan rempah yang sehat dan lezat. Bubur samin dibuat dari beras, rempah-rempah, macam-macam sayuran, daging, dan minyak samin.
"Insya Allah menyehatkan. Ada daging, sayur, minyak, karbohidrat, disajikan hangat dan mengenyangkan," katanya.
"Kami terbuka terhadap siapa saja (yang ingin mendapat bubur samin), banyak juga warga non-muslim yang suka," ia menambahkan.
Semua bahan untuk pembuatan bubur direbus bersama air dan diaduk selama kurang lebih dua jam.
Proses pembuatan bubur samin dalam jumlah banyak membutuhkan tenaga dari beberapa pria dewasa karena adonan bubur harus terus diaduk agar tidak sampai mengendap di dasar panci.
Karena proses pembuatannya lama dan cukup menguras tenaga, panitia mulai memasak bubur samin setelah shalat dzuhur sampai waktu shalat ashar tiba saat Ramadhan.
Setelah itu, panitia akan membagikan bubur samin kepada warga yang biasanya sudah datang dan mengantre sejak siang hari.
Panitia pembagian bubur samin di Masjid Darussalam dalam satu hari memasak sekitar 35 kg beras untuk membuat bubur samin dan jika peminat bertambah, maka panitia akan menambah porsi beras yang dimasak menjadi 40 kg pada pekan berikutnya.
Dalam antrean panjang warga yang ingin mendapat bagian bubur samin di Masjid Darussalam ada Afni Duriahtuti, yang mengaku hampir setiap Bulan Ramadhan selalu ikut mengantre demi mendapatkan bubur samin yang gurih dari panitia.
Baca Juga: Tradisi Hadrat di Ambon, Bangunkan Warga Muslim Sahur saat Ramadhan
"Sudah dua tahun ini kan tidak (ada pembagian bubur samin). Biasanya (antre untuk mendapat bubur samin) buat keluarga. Kalau pas Ramadhan selalu antre seperti ini," katanya.