Filosofi Bubur Samin, Persaudaraan Antar Warga di Bulan Ramadhan, Bahkan dengan Warga Bukan Muslim

Senin, 11 April 2022 | 13:05 WIB
Filosofi Bubur Samin, Persaudaraan Antar Warga di Bulan Ramadhan, Bahkan dengan Warga Bukan Muslim
Salah satu tradisi unik di Bulan Ramadhan adalah kehadiran Bubur Samin di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tradisi unik di Bulan Ramadhan adalah kehadiran Bubur Samin di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Bubur samin ini bukan sekadar makanan berbuka puasa, tapi punya sejarah panjang hingga menjadi hidangan khas Ramadhan di Solo.

Tradisi pembagian bubur samin pada bulan puasa dimulai oleh para perantau asal Banjar, Kalimantan Selatan, di wilayah Solo sekitar tahun 1980.

Para perantau Banjar yang tinggal di daerah Jayengan membangun langgar yang kemudian menjadi Masjid Darussalam.

Bagian dari budaya dan kuliner Banjar pun kemudian berkembang di daerah permukiman perantau Banjar di Solo.

Kerinduan terhadap kampung halaman mendorong para perantau dari Banjar untuk membuat bubur samin bersama guna memperkuat tali persaudaraan masyarakat Banjar di perantauan.

Kebiasaan tersebut kemudian berkembang menjadi tradisi pembagian bubur samin gratis kepada warga pada bulan puasa. Warga dari daerah lain pun selanjutnya menjadi penasaran ingin mencicipi bubur khas Banjar yang beraroma sedap itu.

Antrean untuk mendapatkan bubur samin di Masjid Darussalam biasanya dimulai sekira setelah Ashar. Mereka berdiri berjajar hingga di luar halaman masjid sambil menenteng rantang atau tempat lain untuk mewadahi bubur samin yang akan dibagikan oleh panitia, yang kembali melaksanakan tradisi pembagian bubur samin pada bulan puasa tahun ini.

Tradisi pembagian Bubur Samin ini sempat ditiadakan karena pandemi COVID-19.

"Akhirnya saat ini kembali kami adakan, namun untuk antrean tetap dengan protokol kesehatan," kata Nurcholis, ketua panitia pembagian bubur samin di Masjid Darussalam.

Baca Juga: Tradisi Hadrat di Ambon, Bangunkan Warga Muslim Sahur saat Ramadhan

Dalam satu hari panitia bisa membagikan sampai ratusan porsi bubur samin kepada warga. Setelah dibagi, bubur samin bisa dinikmati di masjid atau juga dibawa pulang ke rumah untuk berbuka puasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI