Terima Kunjungan Pertama Menteri Luar Negeri Kanada, Menlu Retno Fokus Kerjasama Ekonomi

Senin, 11 April 2022 | 12:54 WIB
Terima Kunjungan Pertama Menteri Luar Negeri Kanada, Menlu Retno Fokus Kerjasama Ekonomi
Menlu Retno Marsudi menerima kunjungan Melanie Joly di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (11/4/2022). (bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno L.P Marsudi menerima kunjungan resmi pertama Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan, Indonesia dan Kanada telah lama menjalin hubungan baik.

"Kami berbagi nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan pentingnya menegakkan
hukum internasional," ujar Retno dalam jumpa pers secara virtual.

Keduanya juga menandatangani Rencana Aksi Periode 2022-2025.

Baca Juga: Ungkap Pentingnya MoU Perlindungan Pekerja Migran di Malaysia, Menlu Retno: Semoga Bisa Turunkan Kasus yang Menimpa PMI

"Saya juga senang kami berdua, baru saja menandatangani Rencana Aksi Indonesia-Kanada untuk periode 2022- 2025, panduan tentang bagaimana kita akan menavigasi kerjasama dalam 4 tahun ke depan," papar dia.

Menurut Retno, dalam pertemuan bilateral tersebut, keduanya memfokuskan pembahasan pada kerjasama ekonomi.
Indonesia kata Retno menyambut baik peningkatan perdagangan bilateral bahkan di tengah pandemi.

"Perdagangan Indonesia-Kanada meningkat hampir 30% pada tahun 2021 dan mencapai USD 3,12 miliar," ungkapnya

Lanjut Retno, untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, keduanya telah memulai putaran pertama negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada bulan lalu.

Indonesia dan Kanada kata Retno sepakat untuk mengintensifkan negosiasi yang akan diselesaikan dalam kerangka waktu yang jelas," ucapnya.

Baca Juga: Bertemu Menlu Rusia, Retno Marsudi: Perang Harus Berakhir

Retno menyebut pada investasi, angka pada tahun 2021 sedikit meningkat hampir 4%.

Kanada, kata Retno, juga menginvetasi dalam sejumlah proyek infrastruktur, termasuk pengembangan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan proyek infrastruktur untuk Pelabuhan Gresik yang diharapkan dapat beroperasi tahun depan.

"Untuk melanjutkan sinergi ini, kerjasama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dalam energi terbarukan dan infrastruktur hijau akan sangat diharapkan," papar Retno.

Pada ekstraksi unsur tanah jarang, Retno menuturkan keduanya mendukung prospektif diskusi antara PT. Timah dan Canada Rare Earth Corporation untuk membuat usaha patungan (Joint Venture)

Pada transisi energi, Indonesia dan Kanada kata Retno juga berkomitmen untuk mempercepat transisi energi menuju kemajuan emisi nol bersih.

"Dalam hal ini kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama dalam transisi ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk teknologi sel bahan bakar hidrogen dan pengembangan strategi hidrogen hijau, serta kemitraan potensial
antara Carbon Engineering Limited dan PT. Pertamina pada carbon capture( CCUS)," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Retno menuturkan sejak awal pandemi, Indonesia dan Kanada sudah menjalin hubungan yang dekat.

Indonesia kata Retno juga menghargai dukungan Kanada kepada Indonesia dalam mengatasi pandemi.

"Bersama dengan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, saya Ketua bersama COVAX AMC Engagmeny Group. Kami berbagi pandangan yang sama bahwa kolaborasi dan solidaritas dalam akses yang setara dalam mendapatkan vaksin hanya satu-satunya pilihan untuk keluar bersama dari pandemi," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI