Ubah Haluan usai Getol Gaungkan Isu Tunda Pemilu, PAN Kini Ikut Jokowi Siapkan Pemilu 2024

Senin, 11 April 2022 | 12:47 WIB
Ubah Haluan usai Getol Gaungkan Isu Tunda Pemilu, PAN Kini Ikut Jokowi Siapkan Pemilu 2024
Ilustrasi politisi gaungkan penundaan pemilu 2024. (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Amanat Nasional kini berbalik arah dan berubah haluan dengan mendukung pelaksanaan Pemilu 2024, tidak lagi menyetujui penundana Pemilu sebagaimana pernyataan Ketua Umum Zulkifli Hasan terdahulu.

Perubahan sikap PAN itu menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 tetap terselenggara pada 14 Februari. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi ketegasan Jokowi tersebut.

"Apa yang disampaikan Presiden Jokowi membuktikan komitmen beliau untuk taat pada konstitusi. Selaras dengan itu, kami di PAN juga memiliki komitmen yang sama untuk tunduk dan patuh pada konstitusi serta bersama-sama merawat dan menjaga demokrasi kita," kata Eddy dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Eddy berujar bahwa DPP PAN telah menegaskan untuk siap berkompetisi di Pemilu 2024. PAN kata dia juga terus melakukan konsolidasi dari pusat sampai daerah. 

Baca Juga: Aksi Tolak Jokowi Tiga Periode, Ratusan Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD Kepri

"Dari awal DPP PAN sudah mempersiapkan berbagai agenda strategis sesuai timeline pelaksanaan Pemilu 2024 yang disepakati di Komisi II. Bahkan di awal tahun 2021 PAN juga sudah mempersiapkan rekrutmen saksi pemilu dan persiapan verifikasi administrasi yang semuanya berbasis digital," kata Eddy.

Sementara itu terpisah, Waketum PAN Yandri Susanto mengatakan bahwa PAN setuju dengan apa yang disampaikan Jokowi bahwa Pemilu tetap digelar tahun 2024.

"Saya kira sudah seiring sejalan antara pernyataan Pak Jokowi dengan rakyat. Dan tentu kami dari partai politik ya sangat sepakat bahwa tidak ada lagi wacana untuk mengundurkan pemilu atau memperpanjang masa jabatan atau menambah periodisasi jabatan presiden," tutur Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Yandri juga memastikan bahwa hal yang sama juga disepakti oleh Ketum Zulkifli Hasan.

Ia berujar bahwa PAN sudah fokus memperisapkan diri menuju 2024, tidak lagi mewacanakan soal penundaan Pemilu.

Baca Juga: Gagal Lawan Mafia Minyak Goreng, MAKI Desak Jokowi Pecat Mendag Luthfi

"Dari ketua umum sudah jelas, kami fokus tahun 2024," ujarnya.

Ikut-Ikutan Dukung Tunda Pemilu

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan setuju dengan usulan Pemilu 2024 diundur atau ditunda. Menariknya, masalah global seperti konflik Rusia dengan Ukraina dijadikan alasan oleh politikus yang akrab disapa Zulhas tersebut.

"Kami memutuskan setuju Pemilu diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2/2022).

Zulhas menyampaikan lima alasan yang membuat dirinya setuju jika Pemilu 2024 ditunda. Salah satu alasan perkembangan masalah global.

Ia menilai, masalah global seperti konflik Rusia dengan Ukraina akan berdampak pula pada perkembangan ekonomi di Indonesia. Sehingga Pemilu 2024 akan terganggu.

"Perkembangan terakhir situasi global. Baik ekonomi, juga konflik antara Rusia-Ukraina. Itu akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan negeri kita," ungkapnya.

Adapun alasan lainnya yakni kata Zulhas, pandemi yang belum berakhir, menurutnya tentu memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani. Sehingga pemerintah diminta fokus terhadap hal tersebut.

"Kedua, yang kita ikuti, perekonomian belum baik. Pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," tuturnya.

Adapun alasan lainnya yakni kata Zulhas, pandemi yang belum berakhir, menurutnya tentu memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani. Sehingga pemerintah diminta fokus terhadap hal tersebut.

"Kedua, yang kita ikuti, perekonomian belum baik. Pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," tuturnya.

Kemudian alasan lainnya yakni, anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 juga sangat membebani. Dimana menurutnya anggaran naik hingga Rp 180-190 triliun.

"Kelima, keberlangsungan program-program untuk pembangunan karena pendami dua tahun ini yang tertunda. Itu alasan-alasan yang kita ikuti di berbagai kesempatan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI