Suara.com - Di Batam ada tradisi unik khatam Al Quran dengan diakhiri potong nasi besar. Nasi besar sendiri adalah Warisan Budaya Tak Benda dari Batam.
Acara itu kini digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Kepulauan Riau.
Pemkot melestarikan tradisi khatam Al Quran dengan memotong nasi besar di sela-sela Kegiatan Batam Wonderfood & Art Ramadhan, Jumat kemarin.
"Pertama kali kita lakukan Khatam Alquran di panggung ini (Batam Wonderfood & Art Ramadhan)," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.
Baca Juga: Terganggu Suara Toa, Pria di Batam Datangi Masjid-Ancam Jamaah Pakai Parang
Khatam Al Quran menjadi tradisi masyarakat Melayu saat Ramadhan.
Biasanya kegiatan itu ditutup dengan pemotongan nasi besar.
Nasi besar, bukan nasi yang dibuat atau dibentuk dalam ukuran besar. Melainkan, yang dihidangkan dalam acara kebesaran.
Nasi besar diletakkan di atas pahar, yang merupakan dulang berkaki sebagai wadah. Nasi dibentuk menyerupai bukit, dihias rangkaian bunga puncak yang ditancapkan di sisi tengah atas pulut.
Di sekeliling pulut kuning, ditancapkan pula bunga telur, bertangkai dalam jumlah banyak dan harus ganjil, maksimal 25 telur rebus sesuai dengan jumlah Nabi dan Rasul.
"Selain saat Khatam Alquran, nasi besar dihidangkan di acara hari jadi, pernikahan, khitanan. Saya berharap masyarakat Batam juga melestarikan hidangan nasi besar ini," kata dia.
Ardi mengatakan khatam Al Quran yang disertai dengan pemotongan nasi besar sengaja digelar untuk melestarikan tradisi masyarakat Melayu.
"Semoga kegiatan ini terus lestari dan kita berjanji akan menampilkan kegiatan ini (Khatam Alquran) di panggung akbar," ucapnya. (Antara)