Suara.com - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara. Pertemuan itu lantas mendapatkan tanggapan dari pengamat politik.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, pengamat politik Al Azhar, Ujang Komarudin menilai langkah Wiranto yang menemui perwakilan mahasiswa bisa saja merupakan strategi agar demo menolak Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode tidak jadi.
"Bisa saja itu bagian dari strategi untuk gembosi gerakan mahasiswa," kata Ujang di Jakarta, Sabtu (9/4/2022).
Menurutnya, saat ini gerakan mahasiswa terbagi menjadi dua kubu. Ada kubu mahasiswa yang memang berjuang untuk kepentingan bangsa, namun ada kubu mahasiswa yang melakukan aksi untuk kepentingannya sendiri.
Ujang menilai, dari kedua belah kubu tersebut yang memiliki celah diduga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memecah gerakan mahasiswa.
Sebelumnya, Wiranto melakukan pertemuan dengan perwakilan BEM Nusantara di Kantor Wantimpres, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Dalam pertemuan itu, Wiranto menyarankan mahasiswa untuk tidak melakukan demo.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini mengatakan, wacana presiden 3 periode memang tidak akan terjadi.
Selepas pertemuan dengan Wiranto, BEM Nusantara sendiri mengatakan lebih mengedepankan diskusi daripada aksi demonstrasi. Mereka juga belum memberikan keputusan apakah akan ikut demo BEM SI pada 11 April 2022.
Sebagai informasi, BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar demo besar-besaran pada Senin 11 April 2022. Mereka memberikan enam tuntutan kepada pemerintah dalam waktu selama 14 hari untuk menjawab.
Baca Juga: BEM Nusantara 'Galau' Soal Demo Tolak Jokowi 3 Periode Usai Bertemu Wiranto, Tuai Sorotan Pedas
Salah satunya mengenai wacana masa jabatan presiden diperpanjang 3 periode atau penundaan pemilu.