Kabar soal sikap BEM Nusantara itu sendiri justru mendapat beragam respons warganet di Twitter. Kebanyakan dari warganet justru nyinyir bahkan tidak paham apa tujuan BEM Nusantara ikut melakukan aksi audiensi seperti itu.
"Mau demonstrasi ape mau buat skripsi tesis toh? Kok pakai gaya analisis dan konsultasi. Atau jangan-jangan mau demonstasu yee," komentar @**ed*******38.
"Literasi mahasiswa menuntut mereka untuk cerdas, analis, logis dan objektif. Hanya mahasiswa gadungan dan palsu yang tidak bisa memahami situasi geopolitik internasional yang dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan geoekonomi Indonesia sedikit terganggu. Kalian mustinya cerdas!" sentil @ci***lu*.
"BEM Nusantara.Ibu Kota Nusantara.Islam Nusantara. Udahlah, udah aja negara ni namanya jadi nusantara. Perasaan NKRI itu, "N"nya itu negara, bukan Nusantara," celutuk @a***r_M****.
"Asli udah gak sreg sama yang 'berbau' Nusantara, mulai dari vaksin Nusantara, Islam Nusantara, sampai BEM Nusantara," sindir @a**ar***a.
"Perasaan bau-bau Nusantara tuh selalu ada deh haha. Tapi adanya cuman pas ada yang pro ajaa. Kaya pemecah dan kekuatan tandingan buatan oligarki," tambah @m**s_gr**yy.
"Mau bagaimanapun selagi narasi lu menyeragamkan, jangan sekali-kalinya lu nyanyi, 'kami mahasiswa rakyat miskin kota, bersatu padu rebut demokrasi! " Selebihnya terserah!" tambah @r_ri***u.