Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung buka suara soal sorotan media internasional kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini setelah isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode disorot media asing.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, media internasional menilai ambisi Jokowi bakal merusak Indonesia. Adapun ambisi itu dikaitkan dengan kampanye sejumlah relawan yang menginginkan Jokowi 3 periode.
Dalam narasinya, media internasional menyebutkan bahwa Jokowi sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang masa jabatannya. Mereka juga menyinggung bahwa ambisi Jokowi merusak demokrasi di Indonesia.
Tak sampai di situ, media asing juga turut membahas mengenai UUD 1945. Diketahui, UUD 1945 dengan jelas menyebut masa jabatan presiden di Indonesia paling lama adalah dua periode, dengan masa jabatan 5 tahun setiap periode.
Baca Juga: Tagar Mahasiswa Bergerak Menggema, Ini 4 Tuntutan Utama Aksi Mahasiswa
Narasi dari media internasional itu langsung dikomentari Rocky Gerung. Menurutnya, bahasa yang digunakan media internasional itu cerdas dalam menggambarkan situasi di Indonesia sekarang ini.
“Jadi sebetulnya itu suatu bahasa yang biasa dipakai oleh wartawan yang cerdas untuk membuat sinopsi dari keadaan Indonesia," kata Rocky Gerung dalam akun YouTube resminya.
"Artinya, dia sudah menguping segala macam posisi partai dan ambil kesimpulan Indonesia sudah gagal dan Presidennya masih berambisi,” lanjutnya.
Rocky turut menyoroti momen saat Presiden Jokowi memarahi jajaran menterinya di depan publik. Menurutnya, hal itu justru menjadi tanda bahwa kepala negara tidak memiliki kemampuan lagi untuk menyeberangkan Indonesia.
Bahkan, momen pidato Presiden Jokowi yang marah dianggap Rocky bisa menjadi sinyal buruk terkait pemerintahan Jokowi di mata dunia.
Baca Juga: Blak-blakan! Faisal Basri: Saya Rasa Sebentar Lagi Pemerintah Akan Menyerah
“Apalagi kalau edisi berikut dia lihat Presiden memarahi anak buahnya di depan publik. Bukan sekadar jadi sinyal buruk bagi peradaban manajemen kekuasaan, tapi sinyal buruk di luar negeri,” ungkap Rocky.
"Kita diintai terus kelemahannya di mana. Economist (media internasional) sudah membocorkan kelemahan Presiden. Presiden tetap berambisi walaupun tidak mampu," pungkasnya.