PT JBio Ungkap Vaksin Halal Tersedia dan Hasilnya Lebih Bagus, Tapi Pemerintah Enggan Menyediakannya

Sabtu, 09 April 2022 | 05:01 WIB
PT JBio Ungkap Vaksin Halal Tersedia dan Hasilnya Lebih Bagus, Tapi Pemerintah Enggan Menyediakannya
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 halal sudah ada tapi belum disiapkan pemerintah. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pemasaran PT Jakarta Biophramaceuticals Industry (JBio) Chairuddin mengungkapkan bahwa sebenarnya stok vaksin dengan standar halal itu ada dan stoknya tersedia. Namun, sayangnya pemerintah kerap mengaku belum menyediakan vaksin halal sebagai booster.

Pernyataan tersebut disampaikannya guna menanggapi desakan masyarakat yang meminta agar pemerintah menyediakan pilihan vaksin Covid-19 halal. Namun ia menyayangkan kalau pemerintah terus berkilah.

"Ya, kalau saya ditanya. Kalau ada yang mau beli, kami siap 15 juta besok pagi juga," ungkap Chairuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/4/2022).

Sebagai informasi, PT JBio bersama PT Biotis dan Anhui Zifei merupakan produsen dari vaksin Covid-19 jenis Zifivax di Indonesia.

Baca Juga: China Gelontorkan Dana Rp 270 Triliun untuk Program Vaksinasi COVID-19

Menurut Chairuddin, pihaknya sudah menawarkan ke pemerintah terkait vaksin Zifivax. Sayangnya hingga saat ini tidak ada respons dari pemerintah.

"Kami punya vaksin halal, hasilnya juga bagus. Silahkan tanya di Badan POM. Tetapi pemerintah tidak ada respons. Jadi kita diam-diam saja lah," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin dan menegaskan akan meninjau kembali supaya masyarakat muslim mendapatkan haknya memperoleh vaksin halal.

"Untuk vaksin lain yang statusnya sudah halal kami sampaikan tadi, kami akan meninjau kembali pak. Karena intinya pada tahun 2022 ini, kecuali vaksin merah putih, tidak ada di perencanaan pembelian vaksin baru," kata Rizka dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR-RI akhir Maret lalu.

Baca Juga: 124 Ribu Warga Indramayu Telah Disuntik Vaksin Penguat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI