Gandeng Universitas, Schneider Electric Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Jum'at, 08 April 2022 | 21:08 WIB
Gandeng Universitas, Schneider Electric Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Ilustrasi--Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Schneider Electric perusahaan otomasi energi menyerahkan alat Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS, yaitu Inverter CL36 dengan kapasitas 36 kWp ke Universitas Sriwijaya.

Penyerahan peralatan ini PLTS untuk transfer pengetahuan dan teknologi, pembangunan sumber daya manusia yang siap kerja.

Business Vice President Power Systems, Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Surya Fitri mengatakan, alat tersebut juga untuk pengembangan riset dan pembangunan PLTS di Uniersitas Sriwijaya.

"Riset dan inovasi merupakan hal yang sangat penting dan kami senang dapat turut mendukung pengembangan riset PLTS bagi mahasiswa di perguruan tinggi," kata Surya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga: Boy Thohir Sebut Adaro Energy Akan Fokus ke PLTS dan PLTA

Menurut Surya, elektrifikasi dikombinasikan dengan digitalisasi dan pemanfaatan energi bersih dari sumber energi terbarukan atau dikenal dengan Electricity merupakan solusi tercepat dalam mewujudkan masa depan yang lebih sustainable.

Untuk mencapai hal ini, tentu dibutuhkan gabungan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai.

"Kami berharap, dengan bantuan peralatan ini akan ada semakin banyak riset dilakukan dalam bidang energi terbarukan dan menghasilkan lebih banyak lagi inovasi untuk mempercepat kemajuan yang berkelanjutan di bidang ini," ujar dia.

Peralatan Solar inverter CL36 36 kWp dari Schneider Electric diperuntukkan bagi bangunan komersial dan industri dengan arsitektur PV yang dapat diskalakan dan fleksibel, dilengkapi dengan manajemen aset jarak jauh. Solar inverter ini mampu meningkatkan efisiensi hingga 98,5 persen.

Baca Juga: Riuh Terawan dan IDI, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unsri Yuwono: Jangan Buru-Buru Dihakimi, Hormati Beda Hipotesis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI