Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung, angkat bicara tentang arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta para menterinya untuk berhenti bicara soal wacana penundaan pemilu atau presiden tiga periode. Rocky menilai pernyataan tersebut hanya lip service dan untuk konsumsi diplomasi politik. Tudingan tersebut disapaikan Rocky dalam videonya berjudul Jokowi Setop Wacana 3 Periode Tapi Boong yang diunggah di kanal Rocky Gerung Official, Kamis (7/4/2022).
Diketahui, Jokowi memberi arahan kepada para menterinya itu terjadi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Selasa, (5/4/2022). Rocky mengaku skeptic dengan pernyataan Jokowi yang seolah-olah mendengarkan suara rakyat yang mengkritik wacana penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
“Kalau dengar (suara rakyat) betulan, kampanye kebulatan tekad (perpanjangan masa jabatan) pasti dia hentikan. Ini justru asisten dan orang-orang di sekitarnya terus mengorganisir,” cetus filsuf kelahiran Manado itu.
Rocky Gerung justru menilai Jokowi diam-diam mengamini agenda presiden tiga periode. Hal itu tak lepas dari megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah disiapkan Jokowi. Rencananya, IKN di Kalimantan akan mulai menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota pada 2024. Rocky Gerung menyebut wacana tiga periode tidak mungkin berhenti karena Jokowi ingin berkuasa lebih lama supaya bisa menikmati ibu kota baru.
Baca Juga: 3 Poin Teguran Jokowi soal Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Pertamax
“Tujuan utama Presiden Jokowi ialah menikmati kekuasaan agar bisa menikmati Ibu Kota. Jokowi memang bersepakat diam-diam. Tentu dia gak akan ucapkan (terang-terangan),” tutur jebolan Universitas Indonesia itu.
Rocky Gerung bahkan menuding beberapa tokoh intelektual dalam negeri sudah “disewa” untuk menyusun opini bahwa wacana presiden 3 periode adalah sesuatu yang masuk akal.
“Pakar-pakar HTN (Hukum Tata Negara) juga udah disogok pake mobil listrik tuh. Karena kan dia butuh opini hukum untuk mewujudkan 3 periode,” ujar Rocky Gerung.
Sebagai informasi, Jokowi mengaku dirinya sering mendengarkan suara rakyat yang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Namun, Jokowi mengklaim sikapnya jelas yakni patuh terhadap konstitusi.
“Yang namanya keinginan masyarakat, teriakan seperti itu sudah sering saya dengar. Kita harus taat, kita harus patuh kepada konstitusi,” ucap Presiden.
Baca Juga: Siapa Saja Menteri yang Sempat Bilang Pemilu Ditunda? Begini Sikapnya Sekarang
Kontributor : Alan Aliarcham