5 Fakta Bisnis Jembatan Perahu Haji Endang, Raup Omzet Rp 20 Juta per Hari

Jum'at, 08 April 2022 | 15:54 WIB
5 Fakta Bisnis Jembatan Perahu Haji Endang, Raup Omzet Rp 20 Juta per Hari
Pengendara melewati jembatan Rumambe [Instagram[
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bisnis inovatif berupa jembatan perahu yang dirintis oleh seorang warga Karawang bernama Haji Endang menjadi viral lantaran dirinya berhasil membeli satu unit mobil Pajero berkat bisnisnya. Tak hanya itu, jembatan tersebut dinilai bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya warga Karawang. 

Haji Endang menjadi pebisnis sukses sekaligus tokoh masyarakat yang dielu-elukan atas inovasi jeniusnya yang bermanfaat berkat ide jembatan perahu tersebut. Bahkan, berkat kesuksesan bisnisnya, ia akhirnya berhasil membeli satu unit Pajero untuk dihadiahkan ke sang istri.

Lantas, bagaimana kisah pembangunan jembatan tersebut hingga menjadi bisnis yang sukses? Simak 5 fakta jembatan perahu berikut ini.

1. Berawal dari permintaan seorang tokoh masyarakat

Baca Juga: Bos Jembatan Rumambe Karawang Beli Pajero Sport dengan Uang Koin Rp500: Buat Ulang Tahun Istri

Ide untuk membuat jembatan Rumambe datang dari seorang tokoh masyarakat desa Rumambe bernama Haji Usup. Tokoh masyarakat tersebut mendatangi Haji Endang untuk memberikan usulan berupa ide konsep pembangunan sebuah jembatan yang sebelumnya telah diusulkan oleh seorang bernama Haji Iyat. Haji Iyat memakai konsep perahu yang disusun-susun untuk dapat menyebrangi sungai Citarum.

Pertemuan antara Haji Endang dengan Haji Usup terjadi pada 2010 silam. Melalui pertemuan tersebut, berujung ke sebuah konsep matang yang akhirnya berbuah menjadi jembatan perahu Rumambe.

2. Mencapai biaya pembangunan senilai Rp 50 juta

Pembangunan jembatan tersebut mencapai biaya pembangunan senilai Rp. 50 juta. Ia telah mengurus berizinan dengan berbagai pemangku kepentingan setempat meski terjadi pro dan kontra. Namun, akhirnya pembangunan tersebut dapat berjalan.

Awalnya, jembatan tersebut hanya berupa jajaran perahu kayu yang disatukan oleh baut. Karena perahu-perahu tersebut sering terbawa derasnya arus sungai Citarum, Haji Endang menambahkan pelat besi hingga akhirnya dapat mengapungkan sebuah jalan yang dapat dilewati kendaraan bermotor.

Baca Juga: Stok Ketersediaan BBM di Kabupaten Karawang Dalam Kondisi Aman

3. Mencapai omzet Rp 20 juta per hari

Ide jembatan tersebut akhirnya berbuah menjadi keuntungan. Retribusi untuk melewati jembatan tersebut terbilang murah, yakni Rp 1000 untuk pejalan kaki dan Rp 2000 untuk sepeda motor. Untuk mobil tidak diperkenankan melewati jembatan tersebut.

Tak ayal, sehari ada sekitar 10 ribuan warga yang melewati jembatan tersebut hingga terkumpul omzet Rp 20 juta perharinya.

4. Berhasil menghubungkan dua desa yang terpisah sungai Citarum

Selain menjadi bisnis yang sukses, jembatan tersebut dinilai telah menghubungkan dua desa yang terpisah sungai Citarum. Desa tersebut adalah Desa Anggadita, Kecamatan Klari dan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jembatan tersebut dinilai telah menghemat 20 menit waktu perjalanan menyebrangi sungai Citarum.

5. Bisnisnya menjadi ladang rezeki hingga mampu beli mobil Pajero

Bisnis jembatan yang telah dirintis oleh Haji Endang tersebut dinilai berhasil karena dirinya mampu membeli sebuah mobil Pajero. Mobil Pajero tersebut ditujukan sebagai hadiah ulang tahun sang istri. Pemberitaan dirinya membeli mobil Pajero tersebut viral karena dibeli dengan pecahan uang koin senilai Rp. 500. 

"Mau beli mobil Pajero buat istri, kebetulan kemarin ulang tahun," ujar Haji Endang, saat mendatangi sebuah showroom mobil di Karawang pada Kamis lalu.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI