Suara.com - Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo soal menterinya. Ia menyarankan Jokowi meniru cara Presiden RI ke-2 Soeharto dalam memilih menteri.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Bambang mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak asal memilih menteri. Pesan ini bertujuan agar pemerintahan Jokowi mencapai kinerja yang baik hingga masa jabatannya pada 2024.
Hal ini diungkapkan setelah kinerja sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju menjadi sorotan publik. Mulai dari berbicara tentang penundaan pemilu dan masa jabatan presiden 3 periode, hingga masalah kenaikan sejumlah bahan pokok.
Menurut Bambang, para menteri di sekeliling Presiden Jokowi juga harus bisa berkerja sesuai tugasnya. Karena itu, Jokowi disarankan jika memilih menteri, harus benar-benar mencari rekam jejaknya.
Baca Juga: Belum Terima Permohonan Izin Demo 11 April, Polda Metro Jaya: Dapat Dibubarkan
“Maka kalau milih menteri ke depan, cek track recordnya. Karena dari jejak rekamnya itu akan muncul,” ujar Bambang Wuryanto, Kamis (7/4/2022).
Tak tanggung-tanggung, Presiden Jokowi juga disarankan mencari rekam jejak saat calon menteri sejak duduk di bangku SMP sampai saat mengenyam kuliah.
“Terus sampai bekerja dimana, dilacak terus,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP ini.
Selain itu, Bambang juga menyebut Presiden Jokowi bisa meniru Presiden Soeharto dalam memilih menteri. Bagaimana tidak, Soeharto melakukan tracing atau pelacakan selama dua tahun untuk mencari calon menterinya.
Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui karakter seseorang yang akan diangkat menjadi menteri dalam kabinetnya. Salah satu cerita adalah soal Soeharto yang sampai harus menikahkan calon menterinya.
Baca Juga: Video Jokowi Bagi BLT, Roy Suryo Analisis Tangan Presiden Acungkan 3 Jari: Semoga...
Bambang mengatakan, Soeharto harus menikahkan Akbar Tanjung dengan Krisnina Maharani terlebih dahulu, sebelum menjadikannya menteri. Pasalnya, cara itu dinilai Soeharto bisa menjadikan karakter Akbar menjadi lembut.
“Agar ada karakter yang lebih soft. Sampai begitu, lho. Tujuannya, agar Akbar Tanjung memiliki karakter lembut ketika menjabat menteri,” ceritanya.
Lebih lanjut, Bambang menyebut melakukan penelusuran rekam jejak calon menteri sebelum dipilih sangat penting. Langkah itu bisa membuat jajaran pemerintahan memiliki sosok-sosok menteri yang berintegritas.
“Jika track recordnya bagus, muncul karakter integritas, muncul kompetensi. Jangan langsung prat pret. Ini juga butuh ketelitian yang cermat,” tegasnya.