Tulisan pada lampu-lampu itu mampu dibaca secara jelas dimulai dari bidang depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada bidang kiri bagian belakangan masjid.
Dikutip dari laman resmi Kota Baru Parahyangan, Masjid Al-Irsyad yang berdiri di atas lahan 1 hektare itu dibangun pada 7 September 2009 atau bertepatan dengan Nuzulul Quran, 17 Ramadan 1430 Hijriyah. Pembangunan masjid selesai dan diresmikan pada bulan Agustus 2010.
Arsitektur masjid tersebut mengadopsi gaya bangunan Masjidil Haram dan Kakbah. Masjid ini juga mengusung konsep green mosque atau masjid hijau pada bangunan Masjid Al Irsyad. Hal itu terproyeksikan dari banyaknya ruang terbuka di bagian dalam masjid.
Paling mencolok yakni mihrab dan mimbar yang terbuka lebar dengan bentangan gunung dan pepohonan hijau. Bagian itu juga memperlihatkan sebuah bola beton berukuran besar dengan lafaz Allah.
"Masjid ini memang konsepnya green mosque, bangunannya terinspirasi Masjidil Haram dan juga Kakbah. Makanya dinding sekeliling masjid tampak tulisan kaligrafi dua kalimah sahadat," kata Ketua DKM Al Irsyad Ahmad Hairuddin kepada beberapa waktu lalu.
Hilman Kamal, salah seorang jemaah asal Cimahi yang sedang menunaikan salat dzuhur di masjid tersebut mengakui nyaman dan sejuknya masjid rancangan Ridwan Kamil tersebut.
"Memang beda dari masjid lainnya. Kalau salat di sini kerasanya lebih adem, terus lebih khusyuk. Saya pribadi betah lama-lama di masjid ini," ujar Hilman.