Suara.com - Pasukan Rusia membunuh seorang kepala desa, suaminya dan putranya, kata pejabat Ukraina. Peristiwa ini - dan penemuan mayat lima pria berpakaian sipil - menambah bukti kekejaman perang di Ukraina. Wartawan BBC Yogita Limaye mengunjungi dua lokasi tersebut.
Di kota Bucha, tepat di luar Kyiv, kengerian yang terjadi selama pendudukan Rusia akhirnya terungkap.
Di ruang bawah tanah sebuah gedung yang pernah menjadi pusat kegiatan anak-anak, lima mayat tergeletak di lantai - lima pria berpakaian sipil dengan tangan mereka terikat di belakang punggung.
Beberapa ditembak di kepala, yang lain di dada. Mereka belum diidentifikasi, tetapi pejabat Ukraina mengatakan orang-orang itu disandera oleh tentara Rusia dan dieksekusi.
Baca Juga: Bucha: Biden Desak Putin Diadili Atas Kejahatan Perang
Baca juga:
- Cerita guru perempuan selamat dari ledakan bom 500kg di Ukraina
- Kisah warga sipil Ukraina di kota yang dikuasai Rusia: 'Kami seperti ditinggalkan untuk dicabik-cabik monster'
- Penghuni kebun binatang terperangkap perang Ukraina, ada yang stres bahkan bunuh diri
"Kami mendengar mereka ditembak," kata Vlad, salah satu sukarelawan yang membawa mayat-mayat itu dari ruang bawah tanah.
"Kami juga mendengar ranjau-ranjau meledak di daerah itu. Di sekitar kami ada ranjau. Kami beruntung kami masih hidup."
Vlad mengaku mendengar seorang suami memanggil istrinya yang pergi ke jalan untuk mengambil air, lalu terdengar serangkaian tembakan.
Kemudian dia menemukan suami-istri itu sudah meninggal. "Saya dapat menceritakan banyak hal kepada Anda, tetapi saya tidak mau," katanya. "Saya ingin melupakan semuanya."
Baca Juga: Rusia soal Bucha: Tak Seorang Pun Warga Sipil Ukraina Mengalami Kekerasan
Tidak jauh dari situ, di desa Motoyzhyn, empat mayat tergeletak di sebuah kuburan dangkal di hutan. Tiga telah diidentifikasi - Olha Sukhenko yang berusia 51 tahun, suaminya Igor dan putranya Oleksander, yang berusia 25 tahun.
Bagaimana mereka dibunuh?
Olha adalah seorang kepala desa. Diyakini bahwa dia dan keluarganya dibunuh karena dicurigai membantu tentara Ukraina, dan ditinggalkan di tepi hutan, setengah terkubur. Tangan Olha dan wajah putranya terlihat di permukaan tanah.
"Penjajah Rusia berada di sini. Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga kepala desa," kata Anton Herashchenko kepada Reuters. Dia yang mengenali jenazah Olha beserta suami dan putranya.
"Para penjajah curiga mereka berkolaborasi dengan militer kami, memberi kami lokasi untuk menargetkan artileri kami. Para bajingan itu menyiksa, membantai dan membunuh seluruh keluarga. Mereka akan bertanggung jawab untuk itu."
Seorang reporter Reuters melihat jenazah-jenazah itu di hutan dekat sebuah peternakan, yang telah hancur, di luar desa Motyzhyn.
Di dekatnya terlihat sebuah traktor yang terbakar dan salah satu dari mereka yang terkubur di pasir, kepalanya dalam kondisi diperban.
Wartawan itu juga melihat jenazah seorang pria lainnya di sebuah sumur dekat pertanian yang terbakar. Dia tampaknya dalam keadaan diikat.
Daria Belenitsyna, yang mengaku sebagai pacar Oleksandr Sukhenko, mengatakan kepada Reuters bahwa keluarga tersebut telah ditangkap oleh pasukan Rusia pada 23 Maret.
Dia mengatakan para tentara Rusia awalnya menggeledah rumah pagi itu, menyita mobil dan telepon Oleksandr. Pria yang dikenal sebagai Sasha itu sempat menelepon Belenitsyna.
"Saya mendesak mereka untuk segera pergi. Tapi Sasha berkata, 'tidak apa-apa, jangan khawatir'," katanya.
Para prajurit kembali beberapa jam kemudian, menutup mata Olha Sukhenko dan suaminya, dan membawa mereka pergi, kata Belenitsyna.
Kemudian mereka datang untuk ketiga kalinya, kali ini mengambil Oleksandr, katanya, mengutip saudara perempuannya Lena dan tetangga keluarga itu.
Baca juga:
- Bayi-bayi lahir prematur berjuang hidup di kota yang dibombardir Rusia
- 'Cucu perempuan saya, kepalanya benar-benar hancur' - Anak-anak Ukraina turut jadi korban serangan Rusia di Mariupol
- 'Ini bukan lagi perang, Rusia sedang melawan kemanusiaan' - Penderitaan warga Ukraina di Kota Mariupol yang terjebak serangan
Dia mengatakan pada awalnya pihak kerabat mengira keluarga Sukhenko mungkin menjadi bagian dari pertukaran tahanan, tetapi kemudian mengetahui bahwa mereka sudah mati.
Ihor, yang tidak memberikan nama keluarganya namun mengaku kerabat keluarga Sukhenko, mengatakan: "Di sana, di dalam lubang, keluarga saya tergeletak. Saya tidak tahu mengapa mereka dibunuh. Mereka adalah orang-orang yang cinta damai dan baik. "
Vadym Tokar, kepala dewan desa Makariv yang bertetangga dengan Motyzhyn, mengatakan mayat-mayat itu ditinggalkan begitu saja di tempat mereka ditemukan.
"Kami tidak bisa langsung mengeluarkan mereka karena ada kecurigaan bahwa ada ranjau," katanya melalui telepon.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Bucha pada hari Senin (04/04).
"Kami ingin Anda menunjukkan kepada dunia apa yang terjadi di sini, apa yang dilakukan militer Rusia, apa yang dilakukan Federasi Rusia di Ukraina yang damai. Penting bagi Anda untuk melihat bahwa ini adalah warga sipil," katanya.
Dia mengatakan Ukraina masih siap untuk bernegosiasi dengan Rusia. "Ukraina layak mendapatkan perdamaian," katanya kepada BBC.
"Kami tidak bisa hidup dengan perang. Setiap hari tentara kami berperang, tetapi kami tidak ingin jutaan nyawa hilang. Itulah mengapa kami harus berdialog dengan Rusia."
Di tempat lain di Bucha, ada laporan tentang kuburan massal yang digali untuk menampung jenazah dari kamar mayat yang sudah terlalu penuh.
Gambar dan rekaman video menunjukkan warga sipil yang tewas dengan tangan terikat di belakang. Bukti-bukti terus bertambah setiap jam pada hari Senin atas kekejaman besar di kota yang dulu damai ini.
Wali Kota Anatoliy Fedoruk mengatakan bahwa setidaknya 300 warga sipil telah tewas walau belum ada penghitungan resmi.
Rusia membantah terlibat, mengklaim bahwa bukti visual semuanya telah dipalsukan, tetapi bantahannya itu disambut dengan kemarahan. Tank-tanknya yang rusak dan terbakar terlihat tersebar di suatu jalan panjang menuju Bucha.
Kami kini tahu beberapa peristiwa dari apa yang terjadi di sini, di sebelah barat Kyiv. Tetapi masih banyak kota dan desa di seluruh Ukraina yang masih berada di bawah kendali Rusia.
Dikhawatirkan, apa yang ditemukan di sini akan ditemukan juga di tempat lain, bahwa akan ada lebih banyak mayat di ruang bawah tanah dan kuburan dangkal.