Suara.com - Itikaf adalah salah satu amalan atau ibadah penting saat bulan Ramadhan. Selain ingin mencari pahala, itikaf juga dilakukan demi mendapatkan malam lailatul qadar. Lalu kapan waktu itikaf yang tepat di bulan Ramadhan?
Dikutip dari NU Online, Itikaf biasanya diidentikkan dengan puasa dan 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Tetapi sebenarnya itikaf merupakan ibadah mulia yang dianjurkan juga dilakukan di luar blan Ramadhan sebagaimana keterangan mazhab syafi’I berikut ini:
“Itikaf merupakan ibadah sunnah muakkadah, suatu ibadah yang dianjurkan setiap waktu baik pada bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan berdasarkan ijma’ ulama,” (As-Syarbini Al-Khatib, Al-Iqna fi Halli Alfazhi Abi Syuja, [Beirut, Darul Fikr: 1995 M/1415 H], halaman 247).
Baca Juga: Asal-usul Perbedaan Rakaat Sholat Tarawih 8 Rakaat dan 20 Rakaat di Indonesia
As-Syarbini secara jelas mengatakan, itikaf dianjurkan pada setiap waktu. Itikaf disunnahkan pada bulan Ramadhan dan pada bukan bulan Ramadhan.
Dengan demikian, ibadah itikaf tidak harus selalu dilakukan pada bulan Ramadhan, tetapi juga di luar bulan Ramadhan.
Sulaiman Al-Bujairimi menerangkan redaksi As-Syarbini “setiap waktu” dengan merujuk pada kondisi kapan saja tanpa mengenal waktu makruh sebagaimana berlaku pada bab ibadah shalat sunnah.
Kalau ibadah sholat sunnah mengenal waktu yang tidak disarankan, yaitu shalat sunnah setelah subuh dan ashar, ibadah itikaf tidak mengenal waktu tahrim. Al-Bujairimi menyebutnya dengan “awqatul karahah.”
Baca Juga: Aturan Bayar Kafarat yang Harus Dibayar Suami Istri Berhubungan di Siang Hari saat Puasa Ramadhan